Menyitir data Global Energy Monitor, terdapat sekitar 16 PLTU berbasis batu bara yang berlokasi tidak jauh dari DKI. Sebarannya, terdapat 10 PLTU yang berada di Provinsi Banten, dan 6 lainnya di Jawa Barat.
Dari 16 PLTU tersebut, beberapa di antaranya tercatat dikelola oleh perusahaan negara, yakni PLN, sebagian lainnya juga dikelola oleh swasta. Bahkan, ada juga PLTU yang dimiliki oleh konglomerat ternama Indonesia.
Berikut beberapa konglomerat yang grupnya terafiliasi dengan PLTU batu bara di sekitar Jakarta:
Sri Prakash Lohia
Salah satu konglomerat yang sempat bertengger di posisi ke-4 orang terkaya di Indonesia ternyata punya ikut andil dalam salah satu PLTU yang mengelilingi DKI Jakarta. Lohia merupakan pendiri perusahaan raksasa di bidang petrokimia dan tekstil, yakni Indorama Ventures.
Perusahaan tersebut diketahui memiliki anak perusahaan yakni PT Indorama Synthetics Tbk. (INDR), yang mengelola PLTU Indorama di Purwakarta dengan kapasitas total sekitar 60 megawatt (MW).
Terdapat sebanyak 2 unit pembangkit listrik berkapasitas 1 x 30 MW milik PT Indorama Polychem –yang juga salah satu anak usaha Indorama Ventures– dan 1 x 32 MW milik PT Indorama Synthetics.
Per kuartal I-2023, menurut laporan keuangan perseroan, Sri tercatat memiliki saham sebesar 67,28% di INDR melalui Indorama Holdings B.V (IHBV).
Perusahaaan yang bergerak di bidang pembuatan benang pintal dan campuran, benang filamen poliester hingga pemangkit listrik itu juga diketuai oleh Sri sebagai Presiden Komisaris. Namun, per Oktober 2021, PT PLN (Persero) resmi mengakuisisi PLTU tersebut.
Franky Oesman Widjaja
Franky merupakan anak dari almarhum Eka Tjipta Widjaja, pendiri Sinar Mas Group, yang wafat pada 2019. Berdasarkan penelusuran Bloomberg Technoz, Franky Widjaja menjabat sebagai Presiden Komisaris pada PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA).
DSSA sendiri memiliki 2 PLTU yang berada mengelilingi wilayah DKI, yakni PLTU Pindo Deli II yang berkapasitas 50 MW di Tangerang, dan PLTU DSS Serang, Banten yang memiliki 1 unit pembangkit dengan kapasitas 175 MW.
Berdasarkan informasi perusahaan, saham DSSA mayoritas dikantongi oleh Sinar Mas Group (97,2%), yang dimiliki oleh Keluarga Widjaja –yang juga merupakan pemegang saham pengendali– yakni Franky Oesman Widjaja (0,7%), Indra Widjaja (0,7%), dan Muktar Widjaja (0,7%), dan Linda Suryasari Wijaya Limantara (0,7%).
Adapun pemegang saham utama perseroan di miliki oleh PT Sinar Mas Tunggal sebesar 59,90%. Sisanya, atau 40,10% dimiliki oleh publik.
Jacqueline Sitorus
Tidak berhenti di situ, salah satu perempuan muda yakni Jacqueline Sitorus juga tercatat menjadi Presiden Komisaris PT Cemindo Gemilang Tbk. (CMNT) –produsen semen premium dengan merek dagang 'Semen Merah Putih'– yang juga memiliki PLTU Cemindo Gemilang yang terletak di Desa Bayah, Banten dengan kapasitas 60 MW.
Jacqueline diketahui merupakan anak salah satu konglomerat ternama, yakni Martua Sitorus, seorang pendiri salah satu perusahaan minyak terbesar di Indonesia, Wilmar Group.
CMNT melaksanakan IPO pada 2021, dengan Martua Sitorus tercatat sebagai pengendali dan memiliki saham signifikan atas kepemilikan tidak langsung lewat perusahaan investasi asal Singapura, WH Investment Pte Ltd yang menggenggam 87,37% saham CMNT pasca-IPO.
Jacqueline juga tercatat sebagai pemegang saham minoritas lewat kepemilikan 50% di PT Gama Group yang memegang 2,59% saham CMNT pasca IPO. Jacqueline bersama Andy Indigo menguasai Gama Group dengan kepemilikan sama rata.
(wdh)