Saat wawancara Bloomberg Technoz dengan Anies Baswedan beberapa waktu lalu, Anies tak banyak bicara soal cawapresnya. Namun dia mengatakan tak ada alasan mengumumkannya dalam waktu segera.
"Kenapa harus diumumkan sekarang? Jadi ini prosesnya kita, tiga partai ini yang pasti harus memberikan nama pada saat pendaftaran," kata Anies Baswedan di kompleks rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (2/8/2023).
Dia mengatakan, untuk melakukan suatu hal yang penting maka membutuhkan momentum. Oleh karena itu hal yang sama juga terjadi pada pengumuman cawapres ini.
"Kalau setelah ibadah haji, ya Oktober (masa pendaftaran) juga masih setelah ibadah haji," imbuh mantan Mendikbud ini.
Dia juga mengatakan tak khawatir bila calon wakil presiden yang dia lirik akan "dicuri" koalisi lain.
Namun deklarasi Amin pada akhir pekan, Sabtu (2/9/2023) menunjukkan betapa cepatnya manuver politik, pengumuman cawapres Anies yakni Cak Imin tersebut. Terbukti dari pidato Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan juga pidato Anies sendiri di Hotel Majapahit Surabaya yang menyatakan pada saat diajak bicara oleh Surya Paloh pada akhir Agustus dan dia langsung diminta jawaban soal menjadikan Cak Imin sebagai cawapres.
Anies, dalam pidato deklarasi dirinya bersama Cak Imin menceritakan proses pembentukan koalisi yang sangat cepat. "Saya sedang berada di Tol di daerah Bekasi setelah menghadiri resepsi," kata Anies.
Saat di perjalanan, mendadak Anies ditelepon untuk hadir ke kantor DPP Partai NasDem.
"Sampai di tujuan, tiba-tiba seluruh anggota DPP ada, dengan wajah yang berbeda. Tak lama, saya diajak ke sebuah ruangan untuk berbicara bersama bang Surya (Surya Paloh)," sambungnya.
"Langsung diminta, apakah besok siap untuk deklarasi. Besok, berarti hari ini, tanggal 2 September. Jadi, Cak Imin, you're the second victim," ujarnya.
(ezr)