Logo Bloomberg Technoz

Kanada bergabung pada 1976, menjadikannya G-7. Klub ini menjadi G-8 pada tahun 1998 setelah Rusia bergabung, tetapi negara itu tidak diundang setelah dia mencaplok Krimea, Ukraina pada 2014. 

G-20 didirikan pada 1999 setelah krisis keuangan Asia pada 1997-1998, sebagai forum informal yang lebih luas bagi para menteri keuangan dan gubernur bank sentral untuk membahas "stabilitas ekonomi dan keuangan". Sejak krisis keuangan global tahun 2008, G-20 menjadi pertemuan tahunan bagi para peimpin pemerintahan.

Tidak ada staf permanen atau kantor pusat untuk keduanya, alih-alih para anggota bergiliran setiap tahun menjadi presiden dan menetapkan prioritas. G-7 pada dasarnya terdiri dari AS dan sekutu-sekutu utamanya, sedangkan G-20 jauh lebih luas dan mencakup anggota asli BRICS. Badan ini secara kolektif mewakili 85% dari produksi ekonomi global, 75% perdagangan internasional, dan dua pertiga populasi dunia.

2. Negara-negara mana saja di G-20?

Negara-negara tersebut adalah Argentina, Australia, Brasil, Kanada, China, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris, dan AS, ditambah Uni Eropa.

3. Apakah ada yang hadir selain anggota G-20?

Ya. Selain anggota kelompok ada undangan lain yang ikut dalam beberapa sesi. Negara-negara tersebut termasuk tamu tetap seperti Spanyol dan negara-negara yang memimpin blok regional seperti ASEAN dan Uni Afrika, serta organisasi-organisasi seperti IMF.

Negara-negara lain merupakan pilihan tuan rumah dan biasanya mencerminkan kepentingan regional atau strategis mereka. Tamu undangan tahun ini juga termasuk Bangladesh, Mesir, Mauritius, Nigeria, Oman, Singapura, dan Uni Emirat Arab.

4. Apa yang ada dalam agenda pertemuan G-20?

Isu ekonomi, perubahan iklim, dan pendidikan adalah topik yang rutin didiskusikan. Masalah lain yang dibahas merupakan agenda utama pada tahun KTT diselenggarakan, seperti dampak pandemi Covid-19, atau perang Rusia di Ukraina. 

Lebih banyak agenda dan hasil yang dicapai didorong oleh negara tuan rumah. Dalam kasus India, hal ini termasuk mengambil pendekatan yang "berpusat pada manusia" terhadap masalah seperti perubahan iklim dan ketahanan pangan.

5. Apa arti perang Rusia di Ukraina bagi KTT G-20?

Invasi Rusia ke Ukraina mendominasi KTT yang digelar baru-baru ini. Hal ini membuat kesepakatan antara anggota G-7 dan negara-negara yang disebut Global South (negara-negara yang digambarkan sebagai negara berkembang) mengenai isu-isu lain menjadi sulit, mengingat pandangan yang berbeda tentang perang Moskow. Hal ini berarti pertemuan tingkat menteri dalam berbagai bidang, dari perdagangan hingga keuangan, tidak menghasilkan pernyataan bersama seperti biasa. Perang juga membuat Putin, yang berisiko ditangkap atas dasar surat perintah penangkatan terkait dugaan kejahatan perang, absen dari KTT ini dan pertemuan internasional lainnya.

6. Jadi tidak akan ada pernyataan bersama di akhir KTT?

Sulit untuk mengatakannya. Pada KTT G-20 tahun lalu di Indonesia, negara-negara tersebut akhirnya berhasil menyepakati sebuah komunike yang mengecam perang tersebut. Tahun ini akan lebih sulit karena ketegangan antara China dan India serta kenyataan bahwa Xi tidak hadir. Jika pemimpin gagal mencapai konsensus, maka ini akan menjadi kali pertama KTT berakhir tanpa komunike bersama sejak berdirinya G-20. 

Dalam hal ini, negara tuan rumah akan mengeluarkan pernyataan ketua yang merangkum poin-poin yang disepakati oleh negara-negara tersebut serta perbedaannya.

7. Apakah hubungan antara China dan India begitu buruk?

Cukup buruk. Ketegangan telah berkobar di sepanjang perbatasan Himalaya sejak 2020, yang merupakan peristiwa terburuk dalam beberapa dekade. Pada Agustus, China merilis data resmi yang menunjukkan beberapa wilayah yang disengketakan di sekitarnya berada di bawah kencali China. Hal ini memicu kemarahan diplomat India, Subrahmanyam Jaishankar, yang mengecam "klaim tidak masuk akal" Beijing.

Ketegangan di sektor perdagangan dan ekonomi juga meningkat, setelah India mengambil tindakan untuk melarang aplikasi smart phone China, dan secara aktif menarik inveasti dari perusahaan-perusahaan AS yang mencari diversifikasi rantai pasokan mereka seiring meningkatnya ketegangan politik dengan China. Selain itu, kedua negara berlomba-lomba untuk mendominasi pasar-pasar negara berkembang di Global South.

8. Apa saja isu-isu besar lain yang dibahas dalam KTT ini?

Mencapai kesepakatan tentang utang negara-negara berkembang telah terbukti menjadi masalah menjelang KTT ini, dan kemungkinan akan tetap demikian. Karena China dan India juga berselisih mengenai masalah tersebut.

Perbedaan juga muncul antara negara-negara G-7 dan kelompok yang lebih luas mengenai komitmen baru pendanaan miliaran dolar bagi negara-negara berkembang guna memenuhi target yang didukung oleh PBB. Mulai dari masalah kelaparan dan pendidikan, hingga energi bersih dan perubahan iklim.

(bbn)

No more pages