"Jangan wait and see. Gunakan kesempatan ini untuk investasi, akselerasi, dan revitalisasi," tegasnya.

Sekadar catatan, okupansi hotel klasemen bintang di Tanah Air mulai mengalami peningkatan moderat sejak akhir tahun lalu. Menyitir data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Jakarta mulai menunjukkan geliat sejak November 2022. 

Pada bulan tersebut, TPK hotel bintang 1 tercatat menembus 43,59%, naik 2,03% secara tahunan atau year on year (yoy), sedangkan untuk hotel bintang 2 mencapai 59,55%, naik 4,34% yoy.

Sementara itu, keterisian kamar hotel bintang 3 menyentuh 58,72%, naik 5,77% yoy, dan hotel bintang 4 mencapai 61,56%, naik 10,74% yoy.

Adapun, okupansi kamar hotel bintang 5 di Ibu Kota pada November tahun lalu menembus 65,28%, naik 8,29% yoy.

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, pelaku usaha akomodasi dan restoran juga perlu melakukan inovasi agar mampu menarik wisatawan lebih banyak, khususnya dari luar negeri. 

Tentu saja, upaya itu erat kaitannya dengan target kunjungan wisatawan mancanegara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Kementerian menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara hingga 7,4 juta hingga akhir tahun ini. Sementara itu, untuk wisatawan domestik ditargetkan mencapai 1,4 juta pergerakan.

Sejalan dengan itu, nilai devisa dari aktivitas pariwisata juga ditargetkan mencapai US$5,95 miliar. Pada 2022, pendapatan devisa dari sektor pariwisata Indonesia mencapai US$4,26 miliar pada 2022. 

Sandiaga juga berharap menggeliatnya aktivitas pariwisata di dalam negeri mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional pada 2023. 

Pemerintah telah menargetkan perekonomian nasional mampu kembali tumbuh di atas 5% walaupun dihantui berbagai ancaman dari dalam maupun luar negeri

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 ikut didukung oleh penyediaan akomodasi dan makan minum yang terkait pariwisata. Sektor tersebut menjadi salah satu  leading sector dengan peningkatan year on year 17,83%," tutur Sandi.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut sektor pariwisata perhotelan menunjukan pertumbuhan positif pascapandemi Covid-19. 

Pada 2022, permintaan kamar hotel berbintang naik 5,23% secara tahunan, sementara hotel nonbintang tumbuh 24,1% yoy.

“Pemulihan ekonomi terus berlanjut, kita berharap koordinasi dengan seluruh stakeholders harus tetap dijaga untuk menumbuhkan dan membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi,” ujarnya.

Penyaluran Pekerja

Pada perkembangan lain dalam acara yang sama, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) PHRI Hariyadi B. Sukamdani menyatakan asosiasi tengah menyiapkan program penyaluran tenaga kerja profesional di bidang perhotelan ke Malaysia.

Penyaluran tenaga kerja tersebut merupakan kerjasama pihaknya dengan Malaysia Hotel Association. Kerja sama tersebut disepakati di sela Asean Tourism Forum (ATF) yang digelar beberapa waktu lalu.

"Kami telah berkoordinasi dengan ketua Malaysia Hotel Association. Mereka sangat berharap Indonesia bisa mendukung dari sisi sumber daya manusia," katanya. 

Penyaluran tenaga kerja profesional perhotelan ke luar negeri sebenarnya bukanlah hal baru bagi PHRI. Sebelumnya, asosiasi membuka program magang bagi peserta didik yang masih duduk di bangku menengah atas maupun bangku kuliah program studi atau jurusan perhotelan. 

Menurut Hariyadi,  rencana tersebut sudah disampaikan kepada sejumlah staf ahli menteri dan telah mencapai kesepakatan dan akan segera ditindaklanjuti. Dia mengungkapkan rencana tersebut awalnya sempat dikhawatirkan oleh mereka.

Talenta di bidang perhotelan berpotensi kabur ke luar negeri, alih-alih membangun industri perhotelan dalam negeri. "Insyallah enggak, tenaga kerja kita ini [jumlahnya] besar," tegasnya.

(wdh)