Logo Bloomberg Technoz

“Setelah 30, 40 tahun mengalami keajaiban ekonomi, mereka mencapai tingkat kedewasaan. Kita harus mengambil sedikit sikap hati-hati dalam hal itu dan melihat bagaimana segala sesuatunya berkembang, dan tidak mengharapkan pertumbuhan yang cepat dalam hal ekonomi dalam jangka pendek,” jelas dia menjelang pameran otomotif Munich, Jerman, pekan ini.

CEO Mercedes-Benz Group AG Ola Källenius. (Dok: Bloomberg)

Perubahan sikap dari optimis menjadi pesimis mencerminkan penurunan sentimen yang lebih luas, bahkan dengan mengacu terbukanya para politisi. Sebelumnya Presiden AS Joe Biden menyebutkan bahwa ekonomi China sebagai “bom waktu”. 

Sementara para pejabat China muncul dari pertemuan dengan Elon Musk dari Tesla Inc. dan Mary Barra dari General Motors Co. dengan menceritakan pandangan optimis mereka.

Perlambatan dirasakan Mercedes pada paruh pertama tahun ini. Pendapatan perusahaan turun 9,2% menjadi €12,4 miliar atau US$13,4 miliar (sekitar Rp204 triliun). Pada bagian lain  penjualan di AS naik 9,2% menjadi €18,5 milia, dan hampir 20% menjadi €12,7 miliar di Jerman.

Pemerintah setempat tengah mengambil sejumlah langkah dalam mengatasi krisis properti. Terjadi kelesuan pasar. Stimulis dikucurkan lewat perluasan keringanan pajak untuk rumah tangga. 

Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional ( The National Development and Reform Commission) mengumumkan rencana untuk sebuah departemen baru yang akan melacak dan menganalisa kondisi industri. Departemen baru juga menyusun dan mengkoordinasikan sejumlah kebijakan guna mendorong pertumbuhan di sektor swasta.

Pada akhir pekan, Presiden Xi Jinping mengatakan bahwa negara ini akan terus membuka diri.

Mercedes jadi satu dari banyak produsen mobil yang memandang gelisah atas pencapaian China akhir-akhir ini. Pasar mobil China belum sekuat yang diperkirakan Volkswagen AG setahun yang lalu, dimana CEO Oliver Blume pernah berkata ia optimis akan kebangkitan China.

Seberapa cepat pemulihan itu terjadi "sangat sulit untuk dinilai," kata CEO Robert Bosch GmbH Stefan Hartung kepada Bloomberg dalam sebuah wawancara.

“Ada keraguan umum dari konsumen China untuk pergi dan membeli produk yang tahan lama,” kata kepala pemasok suku cadang mobil terbesar di dunia tersebut.

“Manufaktur kendaraan akan tumbuh karena ekspor, tetapi dalam hal produksi untuk konsumen domestik, kita harus melihat. Pasar kendaraan komersial sangat lemah dan belum pulih dari pandemi."

-Dengan asistensi Craig Trudell, Oliver Crook dan William Wilkes.

(bbn)

No more pages