Pei Li dan Dong Cao-Bloomberg News
Bloomberg, Divisi cloud Alibaba Group Holding Ltd. tengah mempertimbangkan putaran pendanaan dengan sasaran perusahaan negara atau BUMN China, menjelang debut mereka sebagai entitas di bursa Hong Kong dengan target Rp21,3-Rp42,7 triliun, menurut salah satu sumber yang dekat dengan informasi ini.
Alibaba bekerja sama dengan para penasihat dalam penggalangan dana untuk Cloud Intelligence Unit dengan terget dana sekitar 10–20 miliar yuan atau US$1,4-US$2,8 miliar (sekitar Rp21,3-Rp42,7 triliun). Calon investor termasuk di dalamnya perusahaan telekomunikasi China.
Alibaba berencana untuk memisahkan unit ini dengan membagikan dividen saham kepada para pemegang saham dalam waktu 12 bulan, tulis perusahaan dalam pengumuman bulan Mei.
Menggalang dana dari BUMN China akan meningkatkan peluang memenangkan kontrak-kontrak cloud pemerintah yang baru. Selain itu terdapat keuntungan berupa peningkatan penggunaan layanan-layanan terkait Alibaba, analis Bloomberg Intelligence, Catherine Lim dan Marvin Lo.
Dengan adanya potensi ‘deal’ dengan calon investor menyebabkan valuasi dapat bernilai lebih dari US$55 miliar. Pembicaraan masih dalam tahap awal dengan nilai dan ukuran serta waktu yang mungkin bisa berubah, menurut sumber tersebut.
Piahk Alibaba tidak memberi komentar, sementara juru bicara dari tiga BUMN China sekaligus operator telekomunikasi setempat menolak untuk berkomentar.
Saham Alibaba turun sebanyak 1,2% di Hong Kong pada hari Selasa.
Alibaba membuat kejutan saat mengumumkan akan memecah ragam divisi bisnisnya menjadi perusahaan independen lewat jalur IPO. Divisi yang dibelah seperti logistik dan ritel pintar yang akan melakukan penawaran saham perdana.
Pencatatan saham perdana untuk Cloud Intelligence Group tidak akan melibatkan penggalangan dana baru dengan menjual saham kepada publik. Namun, menjual saham kepada BUMN China menjelang spin-off dapat mengurangi kekhawatiran keamanan Beijing terhadap bisnis ini.
(bbn)