Pembayaran ini berarti Country Garden, yang pernah menjadi pengembang terbesar di China berdasarkan penjualan, telah berhasil menghindari potensi gagal bayar untuk pertama kalinya.
Hal ini memberikan sedikit kelegaan di tengah krisis likuiditas yang mengguncang pasar keuangan China. Perkembangan ini terjadi ketika China berusaha untuk menghidupkan kembali pasar properti yang tengah dilanda krisis.
Dipimpin oleh salah satu wanita terkaya di China, Yang Huiyan, gagal bayar Country Garden pada batas waktu awal bulan lalu mengguncang pasar dan menyeret obligasi dolar China ke level terendah tahun ini.
Dengan lebih dari 3.000 proyek perumahan di seluruh negara — empat kali lipat dari yang dimiliki oleh China Evergrande Group — krisis likuiditas di Country Garden bisa berdampak lebih buruk.
Country Garden baru-baru ini mengambil langkah-langkah untuk menghindari gagal bayar hutang. Perusahaan ini mendapatkan dukungan cukup dalam pemungutan suara yang berakhir pada Jumat malam untuk memperpanjang pembayaran pada catatan yuan, menurut laporan yang dilihat oleh Bloomberg News.
Terpisah, Country Garden sekarang dikabarkan telah mengusulkan untuk memperpanjang pembayaran pokok untuk delapan obligasi yuan lainnya selama tiga tahun. Raksasa real estat ini juga telah membayar kupon yang jatuh tempo untuk obligasi yang denominasi ringgit.
Namun, tantangan lain masih menanti. Country Garden baru-baru ini melaporkan kerugian bersih yang belum pernah terjadi sebelumnya sebesar 48,9 miliar yuan, turun 35% hingga Juli. Sementara itu, perusahaan masih dihadapkan dengan kewajiban catatan lebih dari US$2 miliar untuk sisa tahun ini.
—Dengan asistensi Pearl Liu.
(bbn)