Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Mungkin akan Melemah Terseret Tanda Tanya Ekonomi China

Muhammad Julian Fadli
05 September 2023 08:30

Pelemahan nilai tukar rupiah menghadapi dolar AS terus tertekan (Bloomberg)
Pelemahan nilai tukar rupiah menghadapi dolar AS terus tertekan (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah dibayangi pelemahan pada hari ini terseret kekhawatiran pelaku pasar melihat perkembangan perbaikan ekonomi China. Sementara tekanan dari arah bunga acuan Federal Reserve telah relatif terangkat menyusul data ketenagakerjaan Amerika yang memperlihatkan pelemahan.

Rupiah berhasil menghindari pelemahan pada penutupan perdagangan hari Senin kemarin dengan ditutup tak bergerak di level pembukaan Rp15.240/US$ di pasar spot. Sementara kurs tengah Bank Indonesia berhasil ditutup menguat ke kisaran Rp15.247/US$. 

Hari ini, rupiah akan menghadapi lagi tekanan pelemahan terutama dari China yang diperkirakan juga akan membebani pergerakan saham di bursa-bursa utama Asia. Mayoritas valuta di pasar negara berkembang kemarin juga tergerus melemah menghadapi dolar AS.

Data PMI sektor jasa China yang akan dirilis Selasa ini akan memberikan indikasi lebih lanjut apakah ekonomi terbesar Asia ini mulai bangkit dari lesunya pasca-pandemi.

Mark Haefele dari UBS Global Wealth Management menyatakan bahwa China telah mencari langkah penyelamatan properti yang lebih signifikan untuk meningkatkan sentimen dan kepercayaan konsumen.