Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia menyebut, investor berharap langkah kebijakan berikutnya dari Pemerintah China mencakup relaksasi pada pembatasan pembelian rumah pertama dan rumah kedua.
“Minggu lalu, Pemerintah China mengatakan akan mengizinkan kota-kota besar untuk memangkas Down Payment (DP) bagi pembeli rumah dan membujuk institusi keuangan menurunkan suku bunga KPR yang belum jatuh tempo,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, penjualan rumah di dua kota terbesar China melonjak dalam dua hari terakhir setelah adanya relaksasi pada KPR properti. Ini menjadi tanda awal bahwa upaya pemerintah untuk meredam rekor perlambatan pasar perumahan cukup membantu.
Sebelumnya, China telah mengambil langkah-langkah lebih besar untuk menunjukkan tekad kebijakannya setelah serangkaian langkah mendukung pasar perumahan.
"Kami percaya ini akan memicu pemulihan jangka pendek dalam penjualan di semua kota tingkat-1, karena ini membuka permintaan peningkatan yang sebelumnya tertahan," tulis Analis JPMorgan Chase & Co. dalam sebuah catatan.
Dari global, rilis data ekonomi Amerika Serikat terkait pasar tenaga kerja AS memberikan sentimen positif ke pasar, meskipun masih dalam kondisi sehat, mulai memperlihatkan sinyal perlambatan sehingga memperbesar harapan investor bahwa Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan segera menghentikan usahanya dalam memperlambat roda perekonomian AS dengan cara menaikkan suku bunga.
Pasca rilis data tersebut, para pelaku pasar meramalkan 93% peluang The Fed mempertahankan suku bunga acuan pada pertemuan kebijakan mereka bulan ini.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG menguat 0,27% ke 6.996 dan disertai peningkatan volume pembelian.
“Posisi IHSG saat ini diperkirakan masih berada pada bagian dari wave v dari wave (i), sehingga IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji rentang area 7.025-7.072,” papar Herditya dalam risetnya pada Selasa (5/9/2023).
Herditya juga memberikan catatan, waspadai apabila IHSG belum mampu break resistance 7.008, maka IHSG sudah menyelesaikan wave (v) dari wave (i) dan rawan koreksi membentuk wave (ii) ke 6.838-6.903.
Bersamaan dengan risetnya, Herditya merekomendasikan saham-saham berikut, BBRI, PTBA, RALS dan WIIM.
Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, IHSG rawan aksi jual pada perdagangan hari Selasa (5/9)
“IHSG membentuk pola doji pada perdagangan Senin (4/9). Stochastic RSI berada pada overbought area. Kondisi tersebut membuat IHSG rawan aksi jual (koreksi) ke kisaran 6950-6980,” tulisnya.
Melihat hal tersebut, Phintraco merekomendasikan saham ADRO, PTBA, HRUM, BRMS, UNTR dan INKP. Kemudian juga meliputi SRTG, ESSA, EXCL dan MTEL.
(fad/aji)