Para pejabat AS secara pribadi mengakui pelonggaran bertahap dari beberapa penegakan sanksi pada penjualan minyak Iran. Volume tambahan tersebut hampir semuanya menuju ke China, yang impornya mencapai level tertinggi dalam dekade ini.
Namun, negara Timur Tengah tersebut juga bersaing dengan Rusia untuk pembeli di sana karena aliran minyak diskon Moskow tetap tinggi meskipun harga melebihi batas US$60 per barel dari G-7.
Pengiriman minyak mentah dari Iran ke China telah melonjak antara 1,4 juta barel per hari hingga hampir 1,9 juta barel per hari, menurut pelacak tanker dan para analis, dari level di bawah 1 juta barel per hari tahun lalu.
Di luar dampak permintaan musiman, ekspor dan produksi yang sudah tinggi akan membatasi berapa banyak lagi negara tersebut dapat mengirim dalam jangka panjang, kata Russell Hardy, CEO dari trader Vitol Group.
Produksi telah mencapai 3,1 juta barel per hari, katanya pada konferensi APPEC oleh S&P Global Commodity Insights di Singapura pada Senin. Iran berharap meningkatkan itu menjadi 3,4 juta per hari, mendekati kapasitas pra-sanksi sebesar 3,8 juta barel.
(bbn)