Senada, Direktur Utama PT Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi juga menegaskan KCJB tidak akan mendapatkan subsidi pada tarif tiketnya. Dwiyana juga mengutip pernyataan Menhub Budi Karya Sumadi yang tidak akan mengalokasikan anggaran untuk subsidi tersebut.
"Nggak, nggak (disubsidi). Pak Menhub sudah bilang tidak ada alokasinya," jelas Dwiyana.
Pada kesempatan yang sama, Dwiyana mengatakan terdapat uji coba KCJB yang akan dilakukan pada tanggal 7 atau 8 September 2023 antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dengan Perdana Menteri (PM) China Li Qiang.
“PM China rencana bisa tanggal 7, tanggal 8. Kan PM China kebetulan berada di ASEAN Meeting ya. Beliau diundang dan di sela-sela kegiatan mau coba kereta cepat dari Halim dan Karawang bareng Pak Luhut. Itu yang kami siapkan,” jelasnya.
Sejauh ini, progres dari sarana dan prasarana KCJB rata-rata sudah mencapai 80%. Dwiyana mengatakan, saat ini pihaknya tengah menunggu izin dan sertifikasi operasional KCJB.
“Ini tinggal sertifikasi aja, sarana prasarana rata-rata 80%. (Fisik aman 100%) dong, tinggal Padalarang aja karena itu kan terakhir kita bangun karena relokasi dari Walini. Ini pun sudah 85%,” tutupnya.
(dov/ain)