1. Tentang apa sengketa perbatasan ini?
Pada tahun 2020, China mengejutkan India dengan mengerahkan pasukan di Ladakh, wilayah terpencil di India di bagian paling utara yang berbatasan dengan Tibet (wilayah otonom China). Perbatasan sepanjang 3.488 kilometer ini tidak ditentukan di lapangan, dan alasan manuver itu tidak jelas.
Akan tetapi tindakan India sebelumnya terkait wilayah-wilayah Ladakh, yang masyarakatnya secara budaya dekat dengan Tibet dan Kashmir, telah memicu kemarahan dari China. Mereka menuding New Delhi berusaha "merusak kedaulatannya atas wilayah tersebut."
Konfrontasi pada bulan Juni tahun itu berpusat di sekitar Sungai Galwan dan Pangong Tso, sebuah danau gletser di ketinggian 4.300 meter di dataran Tibet. Dalam peristiwa tersebut, dua puluh tentara India dan empat tentara China tewas.
Pada bulan September tahun itu, kedua negara berjanji untuk mengurangi ketegangan. Hal ini diikuti oleh perjanjian untuk menghentikan pengiriman tentara ke garis depan dan, pada bulan Februari 2021, konfirmasi penarikan mundur pasukan dari danau Pangong. Sejak saat itu, sejumlah pembicaraan dilakukan namun tidak menghasilkan kemajuan.
2. Apa dampaknya?
Setelah konflik di tahun 2020, India memblokir ratusan aplikasi dan layanan selulur China termasuk TikTok dan WeChat. India juga membatasi visa untuk perjalanan bisnis dan mewajibkan pemeriksaan tambahan untuk investasi dari China. Tiga tahun berlalu, dan India masih mengambil langkah-langkah untuk menghalangi investasi China.
Baru-baru ini, New Delhi memberlakukan pembatasan impor perangkat elektronik seperti laptop dan tablet yang kemungkinan akan memberikan dampak yang lebih besar pada China dibandingkan negara lain. Proposal senilai US$1 miliar dari produsen mobil China BYD Co. untuk membangun pabrik kendaraan listrik ditolak oleh pejabat India karena alasan keamanan.
Krisis perbatasan ini juga telah mempercepat keterlibatan India dengan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, yang menjadi mitra India dalam mencari teknologi untuk meningkatkan produksi dalam negeri saat perusahaan-perusahaan barat mencari alternatif selain pabrik-pabrik China.
Quad, sebuah kerangka keamanan dengan AS, Jepang, dan Australia, telah dihidupkan kembali dan mengadakan latihan angkatan laut di Samudra Hindia. Terlepas dari langkah-langkah tersebut, India masih sangat bergantung pada China untuk komponen dan bahan mentah untuk memproduksi bahan lokal. China saat ini merupakan mitra dagang terbesar kedua bagi India.
3. Bagaimana situasinya sekarang?
Pada awal Agustus, komandan India dan China mengumumkan mereka sepakat untuk bekerja cepat guna meredakan sengketa perbatasan, yang ditafsirkan sebagai tanda persiapan pertemuan langsung pertama antara Xi dan Modi setelah bertahun-tahun. Keduanya bertemu bulan itu di sela-sela KTT BRICS, di mana mereka membahas penyelesaian sengketa perbatasan "secepatnya".
Namun, Xi diperkirakan tidak akan menghadiri KTT G-20 berikutnya di New Delhi, dan mengirim Perdana Mneteri Li Qiang sebagai gantinya dalam tindakan yang tidak dapat dijelaskan. Secara lebih luas, kedua negara mencari pengaruh global yang lebih besar sebagai bagian dari upaya untuk mengimbangi dominasi AS, termasuk dengan melakukan lebih banyak perdagangan dalam mata uang lokal dibanding dolar.
Keduanya mempertahankan hubungan dengan Rusia yang melakukan invasi ke Ukraina, meskipun perang telah mengekspos bahaya bagi India jika bergantung pada Moskow untuk pasokan persenjataan yang stabil. Dengan bekerja sama dengan Quad, Modi memposisikan India sebagai benteng melawan China dan ingin AS dan sekutunya menyediakan teknologi penting dan mengembangkan basis manufakturnya.
Di sisi lain, China mengecam Quad sebagai mekanisme untuk membatasi kebangkitannya secara global, dan memproyeksikan kehadirannya melalui kesepakatan investasi dengan negara tetangga India, yaitu Pakistan, Sri Lanka, dan Nepal, serta melakukan patroli di Samudera Hindia. China juga dengan berhati-hati memantau upaya Modi untuk menarik pekerjaan di pabrik saat "decoupling" antara AS dan China berlangsung.
4. Bagaimana sejarah konflik perbatasan India-China?
Konflik ini bermula pada tahun 1950-an. Konflik dilaporkan terjadi setelah India memberikan suaka kepada Dalai Lama menyusul pemberontakan terhadap pemerintah China di Tibet pada 1959. Perang pecah tiga tahun kemudian setelah China memprotes India yang mendirikan pos-pos pengamat di sepanjang perbatasan efektif,yang ditetapkan oleh Inggris pada 1914 antara wilayah Tibet dan Timur Laut India.
"Line of Actual Control" atau garis kontrol aktual saat ini yang membentuk perbatasan yang tidak ditandai dan ambigu sebagaian mengikuti batas-batas yang dibuat oleh Inggris. Konflik kembali dilaporkan pada 1967 dan kemudian pada tahun 1987 dalam apa yang terkadang disebut sebagai "perang pengeras suara", di manatidak ada peluru yang ditembakkan dan tentara terus berteriak satu sama lain melalui pengeras suara.
Hubungan membaik ketika kedua pemerintah menandatangani lima perjanjian antara tahun 1993 dan 2013, dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat di kedua negara. Perbatasan tetap relatif tenang hingga tahun 2017, ketika tentara saling berhadapan selama beberapa bulan di Doklam, sebuah dataran tinggi dekat perbatasan India di timur yang diklaim oleh China dan Bhutan.
(bbn)