“Kami memiliki strategi kami sendiri di Afrika dan akan tetap berpegang pada itu bagaimanapun juga,” lanjutnya.
Para pemimpin militer Sudan ditawari pilihan yang serupa dengan junta di seluruh Afrika oleh barat, yaitu mengizinkan pemilihan umum yang demokratis dengan imbalan bantuan dan pengurangan hutang yang berpotensi bernilai miliaran dolar atau tetap mendekat ke Rusia dan berkuasa.
Lavrov akan mengadakan pembicaraan dengan calon Menteri Luar Negeri Sudan Ali Al-Sadiq dalam kunjungan dua harinya ke Khartoum. Menurut kantor berita negara SUNA pada Rabu (08/02/2023), diskusi mereka adalah seputar masalah bilateral yang bertujuan untuk mempromosikan hubungan bersama dan meningkatkan kerja sama antara kedua negara.
Sementara pejabat Eropa berada di negara itu untuk mendorong pelaksanaan perjanjian yang ditandatangani pada bulan Desember oleh kelompok oposisi utama dan pemerintah pimpinan militer yang mengarah pada pelaksanaan pemerintahan sipil.
Lavrov pada hari Selasa mengunjungi Mali, dan mengutuk apa yang dia gambarkan sebagai "mentalitas kolonial" negara-negara Eropa.
Rusia selama ini mengandalkan suara dari negara-negara Afrika di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), termasuk dalam melawan resolusi yang mengkritik mereka atas invasinya ke Ukraina.
Menteri Luar Negeri Mali Abdoulaye Diop pn berterima kasih kepada Rusia atas dukungan selama ini, sambil mengingatkan kembalii janji Rusia yang belum terpenuhi untuk menyediakan pupuk, sereal, dan bahan bakar senilai 100 juta dolar AS (Rp 1.5 triliun) untuk negara miskin itu.
(bbn)