Sikap China untuk berpartisipasi dalam negosiasi restrukturisasi utang menjadi semakin penting mengingat perannya sebagai kreditur terbesar bagi banyak negara miskin. Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini telah menjadi pusat perdebatan yang luas mengenai keringanan utang global karena desakannya agar pemberi pinjaman multilateral seperti Bank Dunia ikut menanggung kerugian atas utang mereka bersama dengan semua kreditor lainnya.
Ketegangan tersebut telah mewarnai banyak diskusi seputar keringanan utang untuk negara-negara seperti Sri Lanka, yang mengalami gagal bayar tahun lalu dan masih dalam proses pembicaraan restrukturisasi utang. China adalah pemberi pinjaman bilateral terbesar di negara ini.
Ada tanda-tanda kemajuan dalam rencana keringanan utang global dengan RRT dalam beberapa bulan terakhir. Zambia pada bulan Juni mendapatkan keringanan utang yang besar dengan sekelompok kreditor yang dipimpin oleh China dan Perancis.
Dalam video Weibo, Georgieva mengatakan bahwa kemitraan China-IMF "kuat" dan bahwa negara ini sangat mendukung pekerjaan IMF, tanpa menjelaskan lebih lanjut. Ia mengatakan bahwa pembicaraannya dengan para pemimpin RRT secara umum "produktif dan substantif."
Kedua belah pihak juga mendiskusikan langkah-langkah yang telah diambil Beijing untuk mencapai target pertumbuhan sekitar 5% tahun ini. Pemulihan negara ini melambat, mendorong pemerintah China mengambil langkah-langkah yang lebih terpadu dalam meningkatkan pertumbuhan.
Langkah-langkah tersebut termasuk melonggarkan pembatasan pembelian rumah, menurunkan suku bunga hipotek untuk membantu pasar properti, meningkatkan pertahanan mata uang dan memperluas beberapa keringanan pajak untuk rumah tangga.
Mungkin diperlukan beberapa waktu agar efek dari langkah-langkah kebijakan tersebut muncul dalam data ekonomi.
Georgieva mengatakan bahwa "penting bagi RRT, penting bagi dunia" bagi negara ini untuk mencapai target pertumbuhannya. "Ini adalah sepertiga dari pertumbuhan global," katanya.
Georgieva juga mengunjungi Shanghai dan bertemu dengan Walikota Gong Zheng dan Dilma Rousseff, presiden Bank Pembangunan Baru, pemberi pinjaman yang berkantor pusat di Shanghai yang diluncurkan oleh anggota BRICS.
Georgieva mengatakan bahwa NDB adalah "sebuah institusi yang dapat bekerja sama untuk mendukung pertumbuhan dan kemakmuran di negara-negara yang menjadi mitra kerja sama kami."
(bbn)