Logo Bloomberg Technoz

Tak bisa dipungkiri, PKB, partai yang dipimpin Cak Imin tersebut merupakan partai pemenang di Jatim pada Pemilu 2014 dan runner up pada Pemilu 2019. Selain itu PKB juga punya pengaruh relatif kuat di Jateng. Dalam hitungan sejumlah lembaga survei, Anies cenderung lemah di dua wilayah berpengaruh untuk pemilu tersebut. Sementara tingkat keterpilihan Prabowo dan khususnya Ganjar secara survei cenderung cukup tinggi di dua wilayah itu.

"Mengacu pada data survei yang sudah dirilis oleh lembaga-lembaga survei kredibel, elektabilitas Anies masih tertinggal cukup jauh dari Prabowo maupun Ganjar. Mayoritas data survei dari lembaga-lembaga tersebut juga menunjukkan elektabilitas Cak Imin juga masih sangat rendah. Namun saat keduanya dipasangkan, bukan tidak mungkin daya elevasi elektabilitas Anies meningkat cukup tajam," kata Nyarwi lagi.

Sedikit gambaran tiga wilayah dengan ceruk besar yang sepatutnya dimenangkan para capres di pemilu adalah Jabar, Jateng dan Jatim. Kalaupun tidak ketiganya, paling tidak dua di antaranya akan sangat menentukan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama dua kali pilpres kalah di Jabar namun selalu menang di Jateng dan Jatim hingga menjadi pemenang pemilu.

"Langkah ini sangat potensial mengguncang basis dukungan elektoral atau pemilih khususnya di Jatim dan Jateng ke Prabowo maupun ke Ganjar. Kemungkinan-kemungkinan seperti itu bisa terjadi pada bulan ini dan beberapa bulan mendatang. Tentu kita perlu melihat efek dari manuver Cak Imin dan NasDem ini dengan data-data survei yang lebih akurat," lanjut dia.

Diketahui dengan hanya dua partai yakni Partai NasDem dan PKB, tiket untuk mendaftarkan capres-cawapres sudah di tangan. Hengkangnya Partai Demokrat dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan dan belum definitifnya sikap PKS secara hitung-hitungan di atas kertas tak lagi menentukan.

Dengan menggunakan perhitungan kursi di DPR RI maka Partai NasDem 10,26% dan PKB 10,09% artinya jika diakumulasikan sudah memenuhi presidential treshold 'ambang batas presiden'. Partai NasDem memiliki 59 kursi parlemen dan PKB mempunyai 58 kursi sehingga total 117 kursi. Keduanya sudah melampaui batas 20% yang bisa dikonversi adalah 115 kursi di DPR.

Tidak hanya Nyarwi, pakar politik dari Universitas Airlangga (Unair) Prof. Kacung Marijan juga membaca efek deklarasi pasangan Amin tersebut. Kehadiran Muhaimin kata dia setidaknya membuat koalisi rival berpikir kembali menata strategi mereka.

"Paling tidak, keputusan Cak Imin telah membuat capres-capres lain berpikir ulang tentang siapa yang akan menjadi pasangannya. Juga mulai adanya gagasan tentang poros baru, meskipun (kalau ada) poros keempat tidak terlalu kuat," kata Kacung Marijan lewat sambungan telepon pada Minggu petang (3/8/2023).

Kiri-kanan: Anies Baswedan, Surya Paloh dan A Muhaimin Iskandar (Cak Imin).. (Tangkapan Layar via Instagram @dpp_pkb)

Deklarasi pasangan capres-cawapres perdana secara lengkap ini mulai memanaskan dinamika di pilpres dan meningkatkan suhu persaingan politik. Namun kata dia, untuk bisa mendongkrak elektabilitas Anies melalui Cak Imin tak pula persoalan mudah. Selama ini, Cak Imin sudah diasosiasikan dengan Prabowo di pemilih Nahdlatul Ulama (NU) dan sekarang berubah menjadi ke Anies Baswedan. Maka hal ini harus diupayakan dalam waktu cepat karena pendaftaran ke KPU tinggal sekitar 2 bulan lagi. Hal tersebut tampaknya dipahami NasDem dan PKB sehingga deklarasi Amin dilakukan dalam waktu super kilat.

"Sekarang mengubah mindest ke Anies ini kan enggak mudah karena itu juga tantangan bagaimana Anies dan Cak Imin untuk mengubah mindset orang NU yang tadinya ke Prabowo ke Anies nah ini tantangan dan itu jelas enggak mudah," ujar Kacung lagi.

Ia pun menilai Surya Paloh dan NasDem sejak awal memang menyasar Jateng dan Jatim sebagai lumbung suara terbesar. Apalagi di Jatim, basis NU begitu kuat. Hal itu yang menyebabkan NasDem sebelumnya berupaya mendekati tokoh yang terafiliasi dengan NU seperti Khofifah Indarparawansa dan Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid meski tak membuahkan hasil. Akhirnya Cak Imin bersedia "dipinang" Partai NasDem. Kondisi ini jelas lebih menguntungkan lantaran Cak Imin masih menjadi Ketua Umum PKB.

Awet hingga Pendaftaran

Namun deklarasi Amin masih harus teruji hingga pendaftaran capres-cawapres ke KPU. Politik yang masih dinamis tak pelak bisa berubah. Meski demikian, Kacung menilai koalisi NasDem-PKB cenderung sudah stabil apalagi sudah mengantongi kepastian bisa mendaftarkan ke KPU. Apalagi kalau PKS tetap bergabung, tak ada alasan bagi pasangan Amin bubar di tengah jalan.

"Kalau dari aspek itu sudah relatif stabil karena sudah terpenuhi kan ya. Dari sisi psikologi Cak Imin dan PKB adalah bagaimana dia di Pemilu 2024 ini menjadi bagian dari kontestasi bukan dari bagian pendukung. Sementara itu ke Prabowo awalnya adalah bagian dari kontestasi tapi belakangan kan arahnya sebagai pendukung bukan kontestasi," kata Kacung soal koalisi Prabowo yang awalnya bernama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dengan dua partai (Gerindra dan PKB) menjadi Koalisi Indonesia Maju dengan empat partai (Gerindra, PKB, Partai Golkar dan PAN).

Sementara Nyarwi membaca keseriusan tahapan hingga deklarasi Amin yang dilangsungkan di Hotel Majapahit, Surabaya tersebut. Walaupun disiapkan dalam waktu singkat, hasilnya dinilai cukup matang. Hal ini menjadi salah satu indikator seriusnya NasDem dan PKB mengusung capres-cawapresnya di tengah kecaman Partai Demokrat yang menuduh Partai NasDem dan Anies Baswedan sebagai pengkhianat. Lainnya yang cukup masuk akal adalah penjelasan dari PKB soal pembicaraan dan tawaran Surya Paloh.

Oleh karena itu dia menilai, pasangan capres-cawapres itu akan langgeng hingga mendaftar ke KPU pada periode 19 Oktober 2023-25 November 2023 mendatang.

"Ditandai dengan rangkaian-rangkaian pendekatan yang juga dijelaskan oleh elite PKB tawaran-tawaran mereka juga melakukan serangkaian rapat yang dibahas sampai pada diputuskan untuk bergabung dengan Anies. Keseriusan ini saya lihat juga dilihat dari indikator bahwa NasDem dan PKB secara jumlah kursi DPR juga lolos presidensial threshold. Jadi tentu saja dua partai ini saja secara kecukupan sudah cukup untuk mendaftar pemilu," ucapnya.

Apalagi, dia menambahkan, di antara figur kandidat NU selama ini dan bila dibandingkan sosok Yenny Wahid dan Khofifah, Cak Imin dianggap lebih istimewa lantaran memiliki partai politik yang mesinnya akan bekerja di basis akar rumput NU.

Pada saat deklarasi, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan percaya diri juga mengutarakan pasangan jagoannya akan menjadi yang pertama mendaftar ke KPU RI.

"Begitu KPU mulai membuka pendaftaran calon, insyaallah pasangan yang mendaftar pertama adalah pasangan ini (Anies-Muhaimin)," kata Surya saat deklarasi di Surabaya, Sabtu (2/8/2023).

Surya merasa optimistis pasangan capres-cawapres Amin bisa menang Pemilu 2024 dan menjadi pemimpin baru Indonesia.

(ezr)

No more pages