Logo Bloomberg Technoz

Mendulang Profit dari Berinvestasi pada Karya Seni

Septiana Ledysia
03 September 2023 17:00

CEO & Co Founder Sidharta Auctioneer, Syanda Kunto Prabowo. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
CEO & Co Founder Sidharta Auctioneer, Syanda Kunto Prabowo. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Dari berbagai macam alat investasi, karya seni bisa menjadi salah satunya. Sidharta Auctioneer merupakan rumah lelang khusus seni yang bisa membantu menghubungkan kolektor, seniman, dan para calon pembeli dengan lebih mudah.

Para calon pembeli akan menerima sebuah katalog yang berisi karya-karya seni yang sudah dikurasi oleh tim Sidharta Auctioneer. Setelah menemukan karya yang mereka suka, para calon pembeli yang sudah mendaftarkan diri bisa melakukan pembelian dengan mengikuti proses lelang secara langsung atau via telepon. Proses lelang juga diadakan secara online.

Syanda Kunto Prabowo sebagai CEO dan Co-Founder Sidharta Auctioneer mengatakan sejak rumah lelang didirikan, mereka pernah menjual karya seni hingga mencapai harga tertinggi sekitar Rp1,3 miliar. Semua tergantung dengan permintaan, kata Syanda, sehingga ketika peminat karya itu berkualitas tinggi dan banyak peminatnya, karya tersebut bisa terjual dengan harga di atas estimasi.

"[Ida Bagus Made] Poleng terjual Rp1,2 miliar hammer price. Karay S. Sudjojono pernah mencapai Rp1,3 miliar. Biasanya kita memang bergerak pada koleksi Indonesian Modern Art," ungkap Syanda.

Ada beberapa faktor untuk menentukan harga estimasi dari karya-karya yang siap dilelang. Salah satu yang terpenting adalah faktor sejarah dari karya tersebut. "Kalau artis baru kan mungkin punya pengalaman track record 1 tahun. So, kita mundur 1 sampai 3 tahun ke belakang," jelasnya.