Bloomberg Technoz, Jakarta - Para penikmat seni punya beberapa cara untuk mendukung hobinya. Selain menghadiri pameran, memiliki sebuan karya yang mereka suka merupakan sebuah kepuasan lain. Sidharta Auctioneer merupakan salah satu perusahaan yang dapat mewujudkan impian tersebut.

Didirikan pada 2005, Sidharta Auctioneer menjadi salah satu rumah lelang seni yang masih aktif hingga saat ini. Fokus mereka ada pada pelelangan karya-karya seniman Asia, khususnya Indonesia.

"Kita memang spesialisasi di Asian dan Indonesian modern and contemporary art. Jadi bisa dibilang 90% seniman Indonesia, atau sekitar kurang lebih 10%, artis asing yang pernah menetap di Indonesia. Subieknya mengangkat alam, budaya, abstrak, dan wanita Indonesia," ujar Syanda Kunto Prabowo sebagai
CEO dan Co-Founder Sidharta Auctioneer saat berbincang dengan Bloomberg Technoz beberapa waktu lalu.

Berdua dengan Amir Sidharta, Syanda mendirikan Sidharta Auctioneer atas dasar kecintaan mereka terhadap dunia seni. Dengan minat dan keahlian mereka sebagai kurator seni dan marketing komunikasi pemasaran, keduanya memulai bisnis ini dengan dukungan latar belakang pengalaman profesional dan  keahlian serta jaringan yang telah mereka bangun sebelumnya.

Tahun 2005 semua karya seni yang dilelangkan harus naik cetak katalog karena e-catalog belum ada dan promosi masih menggunakan broadcast, via SMS, email, hingga beriklan di surat kabar. Selama bertahun-tahun, Sidharta Auctioner membangun citra mereka sebagai rumah lelang yang bergerak di bidang seni. Ketika rumah lelang yang sama mulai berguguran, mereka mash konsisten hingga kini.