Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Pendidikan Prancis, Gabriel Attal, pekan lalu mengumumkan Prancis akan melarang penggunaan baju muslim atau abaya di sekolah. Pernyataan tersebut didukung oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Macron menegaskan komitmennya terhadap sekularisme dalam sistem pendidikan di negara itu. Sehingga, dia tidak memperbolehkan pemakaian busana yang menunjukkan tanda-tanda keagamaan di sekolah-sekolah.

"Sekolah di negara kami gratis dan wajib, namun bersifat sekuler. Karena itulah kondisi yang membuat kewarganegaraan menjadi mungkin," kata Macron kepada BFMTV yang dikutip sejumlah media lokal Prancis lainnya. 

"Jadi apa pun tanda keagamaannya, tidak ada tempat bagi mereka. Dan kami akan dengan gigih membela sekularisme ini."

Pernyataan Macron muncul sebagai tanggapan terhadap kontroversi yang dipicu oleh pengumuman yang dibuat oleh Attal. Menteri Pendidikan Prancis itu menguraikan keputusan pemerintah untuk melarang pakaian beragama di sekolah-sekolah umum, yang menimbulkan perdebatan sengit di seluruh negeri.