PKB: Gus Imin Tidak Perlu Izin Prabowo karena Koalisi Sudah Bubar
Yunia Rusmalina
02 September 2023 12:30
Bloomberg Technoz, Jakarta - Berbeloknya Partai Kebangkitan Bangsa dari jajaran Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), merapat ke koalisi yang digadang oleh Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera menyusul pinangan untuk Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden pendamping calon presiden Anies Baswedan, menggegerkan perpolitikan Tanah Air.
PKB menyatakan, partai tidak perlu berbicara alias 'kulonuwun' dengan Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, ataupun elit yang menjadi bagian dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), dalam memutuskan menerima pinangan politik dari Nasdem tersebut.
"KKIR sudah berlangsung selama setahun lebih dan belum ada kepastian. Pada hari ulang tahun Partai Amanat Nasional, di situ ada perubahan nama koalisi menjadi Koalisi Indonesia Maju. Di situ PKB tidak dibertahu dan ketika ada perubahan itu, maka poin-poin yang disepakati sebelumnya dalam KKIR secara otomatis tidak berlaku. Karena KKIR sudah tidak berlaku, maka kita [PKB] cukup melalukan langkah tidak harus [kulonuwun] untuk pamit, akan tetapi ada tim DPP yang tetap berkomunikasi dengan Gerindra, hubungan kita sangat baik," jelas Abdul Rokhim, politisi PKB dalam acara diskusi online di kanal Youtube Trijaya FM, Sabtu (2/9/2023).
PKB mengambil langkah politik strategis karena pinangan dari Nasdem itu sesuai dengan amanat Muktamar partai yang memutuskan Gus Imin, demikian Muhaimin biasa dipanggil, harus maju dalam Pemilu 2024 apakah itu menjadi capres maupun cawapres. "Jargon kami itu 'budhal, Gus," kata Cak Rokhim, panggilan akrabnya.
Politisi PKB ini menuturkan sampai setahun proses bersama KKIR berjalan akan tetapi tak jua ada kepastian bahwa Gus Imin akan maju menjadi calon wakil presiden. "Ada desakan dari para kader dan pengurus di berbagai daerah agar Gus Imin segera dipastikan maju. Karena ini, kan, waktunya semakin mepet kalau kita bisa mengambil langkah lebih cepat maka persiapan Pemilu 2024 juga akan lebih banyak, lebih luas karena enggak mungkin kita mendadak terus waktu semakin sempit akhirnya ya ini ada langkah-langkah yang harus kita ambil," katanya.