Jon Herskovitz - Bloomberg News - 

Bloomberg, Korea Utara menembakkan beberapa rudal jelajah pada hari Sabtu ke Laut Kuning, hanya beberapa hari setelah negara tersebut menembakkan sepasang rudal balistik berkemampuan nuklir untuk menunjukkan kemarahan terhadap latihan militer gabungan AS-Korea Selatan.

Rudal-rudal tersebut ditembakkan sekitar pukul 4 pagi dan peluncuran tersebut sedang dianalisis oleh badan intelijen AS dan Korea Selatan, kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan kepada wartawan. Pyongyang mengancam akan memberikan hukuman atas latihan militer AS dan Korea Selatan, yang berlangsung selama 11 hari hingga akhir Agustus.

Korea Utara pada tanggal 30 Agustus melakukan uji coba dua rudal balistik jarak pendek yang diduga sebagai simulasi serangan nuklir, dengan mengatakan bahwa negara tersebut tidak akan tunduk pada ancaman setelah AS mengirimkan pembom strategis B-1B ke wilayah udara di semenanjung tersebut untuk latihan bersama. Setelah peluncuran rudal tersebut, Korea Selatan dan AS mengerahkan sekitar 30 pesawat termasuk pesawat tempur siluman F-35 untuk latihan yang mencakup pelatihan tembakan langsung dari udara ke darat.

Korea Utara telah mengecam latihan militer gabungan selama beberapa dekade dan menyebutnya sebagai awal dari invasi dan perang nuklir. Meskipun Korea Utara dilarang oleh resolusi Dewan Keamanan PBB untuk menguji rudal balistik, namun Korea Utara tidak menghadapi larangan tersebut terhadap rudal jelajah.