Logo Bloomberg Technoz

Niclas Rolander - Bloomberg News

Bloomberg, Masyarakat Swedia ramai-ramai membatalkan pembelian rumah baru karena lesunya sektor properti di negara tersebut. Selain pembatalan, permintaan baru perumahan juga telah berkurang.

Sekitar 65% kontrak untuk rencana hunian baru dibatalkan dalam enam bulan terakhir. Pembeli memilih menanggung biaya kontrak daripada melanjutkan pembelian di pasar yang sedang merosot, menurut data yang diterbitkan oleh pemberi pinjaman milik negara, SBAB, Jumat (1/9/2023). 

Angka pembatalan tersebut diketahui menjadi level tertinggi setidaknya sejak tahun 2014. Kondisi tersebut berujung serangkaian kebangkrutan yang menimpa perusahaan konstruksi.

Grafik pembatalan pengajuan perumahan di Swedia tahun ini.

Meskipun pemesanan sering kali dapat dibatalkan dengan biaya yang relatif kecil, perkembangan ini menunjukkan adanya penurunan tajam dalam permintaan rumah baru. Kondisi ini bisa jadi menandakan penurunan lebih lanjut dalam aktivitas konstruksi, yang telah sangat tertekan oleh rendahnya harga rumah, menurunnya daya beli dan tingginya biaya konstruksi.

“Situasi penjualan dan pemesanan rumah baru sangat buruk,” kata kepala ekonom SBAB Robert Boije dalam sebuah pernyataan. 

“Volume penjualan saat ini berada pada tingkat keempat atau kelima dari tingkat yang kita lihat satu atau dua tahun lalu.”

Keterpurukan dalam industri bangunan juga jadi sorotan lembaga pemberi kredit, Creditsafe. Mereka menunjukkan jumlah perusahaan Swedia yang gulung tikar mencapai tingkat tertinggi setidaknya sejak tahun 1999. 

Delapan dari sepuluh kebangkrutan terbesar pada bulan Agustus terjadi di industri konstruksi, dengan Sebanyak 5.000 perusahaan mengalami gagal bayar secara keseluruhan dalam delapan bulan pertama tahun ini, naik 37% dari tahun 2022.

Jumlah perumahan baru di Swedia anjlok 57% pada semester pertama dibandingkan periode tahun lalu, menurut data awal resmi yang diterbitkan pekan lalu. 

Perkiraan terbaru menunjukkan bahwa pembangunan sekitar 25.000 unit rumah dapat dimulai tahun ini, yang berarti kurang dari setengah jumlah rumah yang perlu dibangun setiap tahun untuk memenuhi permintaan. Situasi yang dianggap mengerikan ini telah menyebabkan industri konstruksi menyerukan intervensi pemerintah untuk menopang permintaan dan mendukung pembangun yang sedang berjuang untuk tetap bertahan.

(bbn)

No more pages