"Kita akan kaitkan informasi dari dealer dengan tentunya hasil pabrikan," ujar Wildan.
Wildan tidak menutup kemungkinan bahwa tahapan mengunjungi pabrik dan dealer akan dilakukan secara paralel atau beriringan. Artinya, tim penelitian tersebut tidak harus menyelesaikan dan menganalisis proses di pabrik secara keseluruhan baru bisa mengunjungi dealer.
“Mungkin minggu depan kita sudah mulai turun di Tasikmalaya dan sebagainya, bisa jadi minggu depan di manufaktur kita belum selesai saya gak tahu, kita lihat perkembangan,” terangnya.
Sekilas tentang eSAF, teknologi ini teraplikasi melalui pelat berlapis dengan teknik penyambungan khusus. Honda mengeklaim ini merupakan peningkatan teknologi sasis yang hadir pada motor produksi akhir 2019 hingga saat ini.
eSAF menggantikan teknologi sebelumnya untuk sasis berbentuk tubular. Teknologi eSAF diklaim menghasilkan bobot rangka yang lebih ringan dan ciamik saat bermanuver. Penggunaan rangka eSAF juga membuat ruang yang lebih besar untuk bagian tangki bahan bakar dan bagasi. Teknologi ini disematkan kepada empat merek Honda: Vario 160, Genio, Beat, dan juga Scoopy.
Pada awal kemunculan, eSAF diklaim unggul dibandingkan teknologi sasis tube. Berat eSAF diklaim lebih ringan 4 kilogram, atau total akhir berat rangka di angka 11 kilogram. Hal ini menjadikan eSAF diklaim lebih nyaman.
(ain)