“Sejauh ini AHM sangat kooperatif, karena kalau tanpa AHM kita kan gak dapet faktual apa-apa nanti,” terangnya.
“Iya (AHM masuk ke tim penelitian karena menyediakan informasi), (informasi) yang saya butuhkan, mereka harus sediakan,” lanjutnya.
Wildan mengatakan, tim penelitian ini sebelumnya dibentuk oleh Kemenhub. Dalam hal ini, Kemenhub juga telah membuat surat keputusan (SK) yang berisikan daftar anggota yang terlibat dalam investigasi dari masing-masing pihak.
Sehingga KNKT dan Kemenhub akan terus berkoordinasi dan melakukan diskusi selama proses investigasi berlangsung. Penelitian ini, Wildan melanjutkan, diperkirakan akan membutuhkan waktu sekitar 1-2 bulan.
“Ya kurang lebih, saya gak tahu waktunya cuma ya kalau melihat tingkat kesulitannya 1-2 bulan lah. Harapan saya dengan waktu seperti itu sudah selesai,” ujarnya.
KNKT dan Kemenhub pun memulai tugasnya dengan mengumpulkan data lengkap mengenai standar spek, material, dan pengujian yang dimiliki oleh AHM. Setelah itu, tim penelitian akan mengunjungi pabrik AHM pada hari ini, Jumat (1/9/2023). Sehingga kunjungan hari ini bertujuan untuk melihat dan memastikan bahwa proses pembuatan rangka telah sesuai dengan data yang diberikan sebelumnya.
“Iya (data tentang) materialnya, pengujiannya, kita perlu tau materialnya apa, pengujiannya seperti apa, body control nya seperti apa. Kita udah dapet semua (data-nya) dan nanti kita akan validasi itu bener ga dijalankan di sana,” tutupnya.
(dov/ain)