Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah menargetkan Lapangan Abadi Blok Masela dapat mulai berproduksi atau onstream selambat-lambatnya pada 1 Januari 2030, guna merealisasikan ambisi Indonesia untuk menghasilkan gas sebanyak 12 miliar standar kaki kubik (bscfd) pada 2030.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan target tersebut guna optimalisasi cadangan Liquified Natural Gas (LNG) di Blok Masela sebesar 9,5 juta ton per tahun, tak sia-sia.

"Nggak mau [diundur 2032]. 2030, tanggal 1 [Januari] sudah harus onstream," ujar Arifin saat ditemui di kantornya, Jumat (1/9/2023).

Pertamina dan Petronas telah resmi mengakuisisi 35% saham Shell Upstream Ltd. di Blok Masela. Ketiganya telah menandatangani perjanjian jual beli untuk akuisisi tersebut. Pertamina memiliki 20% saham melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dan 15% oleh Petroliam Nasional Berhad (Petronas).

Arifin mengatakan setelah diambil alih oleh konsorsium Pertamina-Petronas, keduanya harus memaksimalkan proyek Lapangan Abadi Blok Masela sesuai dengan rencana pengembangan atau plan of development (PoD).