Logo Bloomberg Technoz

Pertamax Naik Menjadi Ancaman Baru yang Bisa Bebani Rupiah

Ruisa Khoiriyah
01 September 2023 19:20

Ilustrasi SPBU Pertmina. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi SPBU Pertmina. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Langkah BUMN Migas PT Pertamina Persero mengerek harga bahan bakar nonsubsidi jenis Pertamax dikhawatirkan memicu lonjakan konsumsi terhadap BBM subsidi dengan semakin lebarnya selisih harga keduanya.

Dengan harga minyak dunia masih berpeluang naik, potensi peningkatan konsumsi BBM nonsubsidi Pertalite akan menjadi kabar buruk yang berisiko membebani neraca pembayaran dan kas negara, menurut analis. 

Pertamina mengumumkan kenaikan harga BBM nonsubsidi mulai 1 September. Untuk jenis Pertamax RON 92 naik 7,25% menjadi Rp13.300/liter. Sementara Pertamax Turbo naik 10,4% menjadi Rp15.900/liter. 

Sedangkan Dexlite naik Rp2.400 atau 17% menjadi Rp16.350/liter disusul Pertamina Dex yang naik terbanyak sampai Rp2.550 menjadi Rp16.900/liter.

Selisih makin lebar

Kenaikan harga BBM nonsubsidi Pertamina itu bisa memicu peralihan konsumen ke BBM subsidi Pertalite. Terlebih melihat perbandingan harga BBM di SPBU swasta yang juga mencatat kenaikan cukup tinggi.