Logo Bloomberg Technoz

Special Research

Harga Beras Melonjak Tinggi Bisa Gerus Daya Beli

Ruisa Khoiriyah
01 September 2023 15:20

Pedagang beras melayani pembeli di Jakarta, Selasa (29/8/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pedagang beras melayani pembeli di Jakarta, Selasa (29/8/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga beras masih menjadi momok pengendalian harga di Indonesia di kala tren inflasi memperlihatkan penurunan tak terduga pada Agustus. 

Harga beras yang makin mahal bisa mengancam daya beli masyarakat terutama kelompok masyarakat rentan yang pengeluarannya didominasi untuk kebutuhan pangan.

Solusi mempercepat bantuan sosial untuk 22,35 juta keluarga miskin mulai bulan ini sebesar 10 kilogram per KK oleh pemerintah, akan bertindak sebagai pertolongan pertama, meredam dampak lonjakan harga.

Namun, perlu ada terobosan agar daya beli masyarakat tidak semakin terlukai di tengah tingkat bunga acuan yang masih bertahan di level tinggi sampai saat ini.

Kenaikan harga beras sampai Agustus lalu telah menembus 13,76% year-on-year, di mana itu menjadi inflasi harga beras tertinggi sejak 2015 menurut laporan Badan Pusat Statistik yang dipublikasikan hari ini (1/9/2023). Pada Oktober 2015, harga beras tercatat naik sampai 13,44%.