Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Hadapi Risiko Koreksi Terbatas Jelang Rilis Data Inflasi

Ruisa Khoiriyah
01 September 2023 08:07

Rupiah Tahun Emisi 2022 (Dok. Bank Indonesia)
Rupiah Tahun Emisi 2022 (Dok. Bank Indonesia)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah hari ini menanti pengumuman inflasi Agustus yang diprediksi akan sedikit naik di tengah reaksi pasar global mendapati data inflasi inti Amerika sesuai ekspektasi. 

Tanpa ada sentimen pengungkit yang cukup kuat, nilai tukar rupiah menghadapi dolar AS hari ini mungkin akan mengakhiri reli empat hari terakhir dan berpotensi melemah terbatas ke area Rp15.250-Rp15.275/US$.

Pemodal global masih akan menanti rilis data ketenagakerjaan Negeri Paman Sam nanti malam untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut kebijakan bunga acuan Federal Reserve. Data itu penting untuk mengukur sejauh mana skenario kenaikan Fed funds rate, tingkat bunga AS yang sangat mempengaruhi pergerakan pasar.

Data inflasi inti AS pada Juli yang sesuai ekspektasi kendati ada sedikit kenaikan dari angka belanja personal, tidak menyurutkan optimisme pelaku pasar global terindikasi dari indeks obligasi di negara maju yang masih hijau. Sementara Wall Street kompak menghijau dengan indeks dolar AS melanjutkan penguatan hari kedua pagi ini.

Mata uang Indonesia rupiah berhasil mempertahankan tren penguatan dalam empat hari berturut-turut dengan ditutup lebih kuat kemarin di posisi Rp15.230/US$ di pasar spot. Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia juga parkir lebih kuat di posisi Rp15.237/US$.