Adapun, Filipina mengatakan bahwa negara itu tidak mengakui klaim China di LCS.
Ketika ditanya tentang peta itu pada jumpa pers reguler hari Rabu di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, mengatakan pemerintahnya berharap "pihak-pihak terkait bisa tetap objektif dan tenang serta menahan diri dari penafsiran berlebihan” soal peta itu.
China merilis peta ini agar penerbit, perusahaan, dan pihak lain memiliki versi resmi untuk diacu. Perusahaan asing kadang mengalami masalah dengan pemerintah China terkait penggunaan peta.
China mengklaim lebih dari 80% LCS dan mendukung klaimnya dengan peta tahun 1947 yang menunjukkan garis samar, atau garis sembilan titik, yang membentang hingga sekitar 1.800 kilometer selatan Pulau Hainan.
Vietnam, Filipina, Brunei, Malaysia, dan Taiwan mengklaim bagian dari area maritim yang sama dan telah berseteru dengan China mengenai di mana batas-batas tersebut berada.
(bbn)