Logo Bloomberg Technoz

Saola, yang melewati Filipina dan Taiwan, berpotensi menjadi topan terkuat yang melanda Hong Kong sejak Mangkhut menghantam kota tersebut pada 2018. Badai tersebut menyebabkan jalan-jalan tersumbat, bangunan rusak, dan daerah dataran rendah terendam banjir. Perkiraan cuaca terbaru memperkirakan topan akan melintas di bagian selatan kota pada Jumat malam atau Sabtu pagi.

“Ini bisa menjadi topan yang sangat merusak,” kata Sekretaris Utama pada Kamis, diapit oleh para kepala berbagai departemen pemerintah. “Kami berharap dapat meminimalkan kerusakan.”

Pada pukul 7 pagi, Saola berpusat sekitar 240 kilometer (149 mil) timur-tenggara Hong Kong dan diperkirakan berada paling dekat dengan Hong Kong antara Jumat malam hingga Sabtu pagi, dan berada dalam jarak 100 kilometer selatan kota, menurut observatorium. 

Semua layanan feri di pelabuhan dalam dan pulau-pulau terpencil telah ditangguhkan, sementara MTR, operator kereta bawah tanah dan kereta api kota, menghentikan layanan bus.

Cathay Pacific Airways Ltd., maskapai penerbangan utama kota itu, mengatakan akan menghentikan semua penerbangan Hong Kong mulai pukul 14.00 hingga 16.00, Jumat, waktu setempat sampai Sabtu jam 10 pagi. Maskapai ini memperkirakan akan terjadi gangguan signifikan di Bandara Internasional Hong Kong dan berupaya untuk melarang pesawat keluar dari kota tersebut untuk jangka waktu tertentu, menurut informasi yang dilihat oleh Bloomberg.

Hong Kong biasanya dilanda sekitar enam topan setiap tahunnya, biasanya dari bulan Juni hingga Oktober, namun hanya sebagian kecil dari topan tersebut yang mengakibatkan penutupan pasar atau sekolah. Terakhir kali pada Juli karena topan Talim.

Jarang terjadi serangan langsung. Hanya ada 16 badai tingkat maksimum di Hong Kong sejak pencatatan dimulai pada 1946, termasuk Hato pada 2017 dan Mangkhut pada tahun berikutnya. Keduanya setidaknya berjarak 60 km dari pusat keuangan terdekat, menurut data observatorium.

Sinyal No. 10 berarti angin topan yang mencapai kecepatan berkelanjutan 118 km per jam memengaruhi kota.

Menurut Steven Lam, analis asuransi di Bloomberg Intelligence di Hong Kong, kecepatan dan lintasan Saola menunjukkan bahwa badai tersebut mungkin sama destruktifnya dengan beberapa topan terburuk di Hong Kong dalam beberapa waktu terakhir, seperti Mangkhut dan Hato.

“Kerusakan di Saola bisa dibandingkan dengan Mangkhut dan Hato, karena letaknya lebih dekat ke kota dan pergerakannya lebih lambat dibandingkan dua kerusakan sebelumnya,” kata Lam.

China juga akan terkena dampak topan lain di dekat Shanghai, yang disebut Haikui.

“Topan Saola dan Haikui dapat menimbulkan klaim asuransi melebihi US$1 miliar,” kata Lam dari Bloomberg Intelligence.

China dilanda cuaca ekstrem pada musim panas ini yang menyebabkan banjir di wilayah utara yang menyebabkan puluhan orang tewas.

(bbn)

No more pages