Ari Natter - Bloomberg News

Bloomberg, Pemerintahan Joe Biden menganggarkan hingga US$12 miliar (sekitar Rp182,7 triliun) bagi pabrikan-pabrikan mobil untuk melengkapi fasilitas mereka guna membuat kendaraan listrik dan hibrida.

Pendanaan tersebut diberikan di tengah ketegangan negosiasi antara perusahaan otomotif Detroit dan United Auto Workers, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa transisi ke kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) dapat mengancam pekerjaan di serikat pekerja.

Anggaran ini mencakup US$10 miliar dana yang baru diumumkan dari program pinjaman Departemen Energi AS untuk kendaraan ramah lingkungan. Departemen Energi juga berencana menyediakan tambahan pembiayaan US$3,5 miliar untuk memperluas produksi baterai dalam negeri untuk kendaraan dan jaringan listrik negara.

Menteri Energi AS Jennifer Granholm pada Kamis (31/8/2023) waktu setempat berjanji negara tidak akan meninggalkan pekerja otomotifnya, dan mengatakan kepada wartawan bahwa pendanaan tersebut akan mendukung proyek-proyek komunitas pembuat mobil yang sudah lama ada untuk membantu mempertahankan pekerja di tengah masa transisi.