Pertumbuhan PDB Stagnan di 5%, Indonesia Sulit Jadi Negara Maju
Krizia Putri Kinanti
09 February 2023 12:29
Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom Senior Bambang Brodjonegoro menyebut bahwa Indonesia memiliki sederet pekerjaan rumah yang harus dituntaskan untuk menjadi negara maju.
Mantan Menteri Keuangan tersebut mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus berada di level 5% beberapa tahun terakhir, menjadi pertanda stagnasi pertumbuhan ekonomi.
Jika dibanding tahun-tahun sebelumnya, ekonomi Indonesia memang naik turun dan cenderung stagnan di posisi 5%. Ekonomi Indonesia tercatat tumbuh di 2014 : 5,02% , 2015 : 4,88%, 2016 : 5,02%, 2017 : 5,07%, 2018: 5,17%, 2019:5,09%.
Hanya pada 2020-2021 ekonomi Indonesia sempat turun ke level 3% akibat pandemi COVID-19 yang menghantam aktivitas ekonomi. Kendati demikian pertumbuhan PDB tercatat naik kembali hingga 5,31% pada akhir 2022 lalu.
“Dalam jangka panjang, ini warning bagi kita karena sudah agak stagnan di sekitar 5% padahal kita belum jadi negara maju. Ini menjadi tantangan. Sanggup tidak Indonesia menjadi negara maju kalau kita masih selalu berjuang untuk menjaga pertumbuhan 5% atau lebih tapi kita harus tetap optimis,” ujarnya pada Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan tema "Potret Ekonomi Makro dalam Menyongsong Tahun Politik 2023-2024, Kamis (9/2/2023).
Bambang mengatakan perekonomian global pada 2023 tidak akan lebih baik dari tahun lalu sehingga ada perkiraan penurunan laju ekonomi global. Tahun ini pertumbuhan perekonomian diprediksi dengan batas atas 5%.
Adapun, Wakil Ketua Badan Anggaran DPR Muhidin M Said mengatakan bahwa Pemerintah dan DPR sepakat memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam APBN 2023 sebesar 5,3%. Angkanya lebih tinggi dibandingkan proyeksi untuk APBN tahun 2022 yang sebesar 5,2%.
Optimisme tersebut seiring dengan penanganan pandemi Covid-19 yang semakin baik. Kemudian diikuti dengan pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), membuat aktivitas ekonomi semakin pulih. Faktor lainnya adalah tingginya harga komoditas unggulan hingga kesuksesan Presidensi G20 pada 15-16 November 2022 di Bali.
"Indonesia sudah mulai memasuki tahun-tahun politik yang cukup menentukan bagi situasi politik dan keamanan dalam negeri. Imbasnya pasti akan berdampak terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Oleh sebab itu, momentum pemulihan ekonomi harus tetap terjaga dengan baik," ujarnya