Sudirman Said menyebut Agus Harimurti Yudhoyono sempat menjadi kandidat kuat untuk mendampingi Anies dan diajukan kepada semua pimpinan partai peserta koalisi tersebut pada Juni 2023.
Namun pimpinan partai meresponsnya dengan beragam sikap.
"Pertama, ada partai yang berpandangan bahwa menyetujui dan meminta segera ditetapkan. Kedua, ada yang berpandangan bahwa tidak perlu terburu-buru menetapkan tapi menunggu menjelang akhir pendaftaran sembari mengantisipasi bila ternyata muncul opsi nama lain," kata mantan Menteri ESDM ini lagi.
Oleh karena itu kata dia, perbedaan pandangan antarpartai ini belum menemukan titik temu karena belum terjadi kesepakatan. Penentuan calon wakil presiden tidak bisa diputuskan.
Sinyalemen Koalisi Perubahan untuk Persatuan retak makin tampak dengan tudingan Partai Demokrat bahwa Anies melakukan kesepakatan sepihak dengan berkoalisi secara diam-diam dengan Muhaimin alias Cak Imin. Demokrat yang sejak awal mengusulkan agar Anies mengumumkan cawapres mendorong agar Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono menjadi bakal calon RI 2 di Pilpres 2024. Namun penantian itu kata Demokrat berujung pengkhianatan.
"Ia (Anies) mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat “dipaksa” menerima keputusan itu (fait accompli)," kata Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya.
(ezr)