Logo Bloomberg Technoz

Kronologi Anies 'Rayu' AHY lalu Selingkuh Politik dengan Cak Imin

Pramesti Regita Cindy
31 August 2023 20:12

Anies Baswedan bersilaturahmi ke rumah Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono dan Susilo Bambang Yudhoyono. (Instagram @aniesbaswedan)
Anies Baswedan bersilaturahmi ke rumah Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono dan Susilo Bambang Yudhoyono. (Instagram @aniesbaswedan)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Partai Demokrat membeberkan kronologi selingkuh politik yang dilakukan bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan yang akhirnya menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Padahal sebelumnya Muhaimin merupakan bakal cawapres prioritas bagi bakal capres Prabowo Subianto di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang kemudian berubah nama menjadi Koalisi Indonesia Maju.

Berikut perjalanan koalisi Partai Demokrat dan PKS dengan Anies Baswedan juga bersama Partai NasDem di yang disampaikan oleh Demokrat:

a. Meskipun Anies Baswedan telah diusung oleh Partai Nasdem sebagai Capres sejak 3 Oktober 2022 tetapi hingga 22 Januari 2023 baik Anies maupun Partai Nasdem belum berhasil membentuk sebuah koalisi parpol yang memenuhi syarat presidential threshold 20%

b. Atas dasar persahabatan dan chemistry kata Demokrat, terjadi pertemuan antara Anies dan Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maka pada 23 Januari 2023 di sebuah rumah di Jalan Lembang, Jakarta Pusat. Anies  Baswedan mengajak AHY dengan menggunakan frase menjemput takdir sebagai pasangan capres-cawapres 2024-2029 dengan kesepakatan Anies membawa Partai NasDem, AHY membawa Partai Demokrat dan keduanya bekerja sama untuk mengajak PKS. Peristiwa ini disaksikan oleh 4 orang dari Tim 8
 
c. Secara formal, Koalisi Perubahan untuk Persatuan diresmikan 14 Februari 2023 dengan penandatanganan piagam koalisi oleh ketiga ketua umum partai yang berisi 6 butir dengan 2 kesepakatan yaitu pertama, nama Koalisi Perubahan untuk Persatuan dan kedua, sepakat mengusung Anies Baswedan sebagai capres

"Capres diberikan mandat untuk menentukan cawapresnya dengan kriteria yang telah ditentukan. Piagam koalisi itu dilandasi oleh azas keadilan dan kesetaraan," kata Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya pada Kamis (31/8/2023).