Bloomberg Technoz, Jakarta -  Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) sepakat dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang menolak rencana PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN untuk menyesuaikan harga gas untuk industri di luar pelanggan harga gas bumi tertentu (non-HGBT).

Ketua Umum FIPGB Yustinus Gunawan mengatakan kontribusi gas dalam biaya produksi berkisar antara 20-60%. Sehingga, kenaikan harga gas pasti akan memberikan efek domino pada aspek-aspek lainnya. 

“Kenaikan harga gas pasti menaikan biaya produksi, menurunkan daya saing, menurunkan penjualan, menurunkan produksi, menurunkan utilisasi, menurunkan tenaga kerja dan lain-lain," ujar Yustinus kepada Bloomberg Technoz, Kamis (31/8/2023). 

Padahal, Yustinus melanjutkan, industri saat ini mulai merasakan penurunan konfirmasi pesanan. Menurutnya, sinyal jelek ini harus segera diantisipasi dengan kepastian pembatalan rencana kenaikan harga gas non-HGBT. Bila terlambat, pelanggan dari industri akan berpaling ke produsen di luar negeri yang memiliki harga yang lebih kompetitif dibandingkan industri dalam negeri bila terdapat kenaikan harga gas non-HGBT. 

Pihaknya pun saat ini masih wait and see untuk memastikan kelanjutan rencana PGN dalam menaikkan harga gas non-HGBT pada 1 Oktober, meskipun Kementerian ESDM sudah dengan tegas menolak kenaikan tersebut.