Ed Ludlow—Bloomberg News
Bloomberg, OpenAI diperkirakan akan meraih pendapatan tahunan US$1 miliar (sekitar Rp15,2 triliun) dengan sokongan pertumbuhan dari bisnis AI generatif, dimana perusahaan berada dibalik kesuksesan ChatGPT. Teknologi yang kemudian menarik banyak gelombang investasi pada ekosistem kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Perusahaan startup yang telah didukung oleh Microsoft Corp. ini diketahui mendapatkan pendapatan bulanan US$80 juta (sekitar Rp1,22 triliun), menurut seseorang yang mengetahui masalah ini.
The Information adalah pihak yang pertama kali melaporkan pendapatan OpenAI, termasuk bahwa mereka telah menghabiskan anggaran sekitar US$540 juta tahun lalu untuk pengembangan teknologi terbaru GPT-4 dan ChatGPT. OpenAI belum memberi tanggapan atas kabar ini.
OpenAI dianggap sebagai salah satu dari beberapa perusahaan yang memimpin tren teknologi AI generatif, dengan memanjakan pengguna dalam membuat konten cukup menuliskan perintah sederhana —untuk kemudian mesin AI akan merekomendasikan jawaban terbaik.

Chat bot milik perusahaan yang dipimpin Sam Altman tersebut memulai debut pada November. OpenAI telah bekerja dengan berbagai perusahaan, mulai dari perusahaan baru hingga korporasi besar, untuk menggabungkan teknologi dalam bisnis dan produk mereka.
Bulan ini, OpenAI meluncurkan ChatGPT versi pelanggan korporasi. Yang menjadi pembeda adalah fitur tambahan dan perlindungan privasi. Layanan terbaru menjadi upaya paling signifikan dari OpenAI untuk menarik pelanggan bisnis yang lebih luas dan meningkatkan pendapatan.
Peluncuran 'ChatGPT Enterprise' menjadi langkah terbaru dalam rencana OpenAI untuk menghasilkan uang dari chatbot. Teknologi ini telah dikenal luas namun sejatinya beroperasi dengan biaya mahal karena teknologi membutuhkan banyak daya komputasi.
Perusahaan rintisan yang berbasis di San Francisco ini telah mengambil langkah-langkah untuk menghasilkan pendapatan dari ChatGPT, seperti menjual langganan premium dan menawarkan akses berbayar kepada perusahaan-perusahaan untuk mengakses antarmuka pemrograman aplikasinya, yang bisa digunakan oleh para pengembang untuk menambahkan chatbot ke aplikasi lain.
-Dengan asistensi Rachel Metz.
(bbn)