"Kuartal kedua akan menjadi kesempatan bank untuk memangkas suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah jika gelombang kedua infeksi Covid terjadi dalam tiga hingga enam bulan. Gelombang ini akan membawa guncangan yang sangat besar pada perekonomian," kata Zhong dalam sebuah wawancara.

PBoC telah mengisyaratkan akan mempertahankan kebijakan moneter yang relatif longgar tahun ini untuk membantu pemulihan ekonomi negara. Beberapa ekonom memperkirakan adanya penurunan suku bunga pinjaman MLF satu tahun pada kuartal pertama.

Meskipun demikian, Bloomberg memprediksi tidak ada penurunan minggu depan, saat PBoC melakukan operasi MLF bulanannya.

Zhong menambahkan bahwa suku bunga bukan alat yang harus digunakan tahun ini. Menurutnya, ruang untuk pelonggaran lebih lanjut sudah sempit karena tingkat MLF berada di 2,75%.

PBoC kemungkinan akan melanjutkan rencana untuk mereformasi suku bunga simpanan. Langkah tersebut nantinya dapat mengurangi biaya bagi bank dan membantu menurunkan suku bunga pinjaman mereka.

Hal itu juga dapat menurunkan jumlah uang tunai yang harus dimiliki bank sebagai cadangan atau rasio persyaratan cadangan, dengan total 50 hingga 100 basis poin pada tahun 2023 untuk mengisi kesenjangan dalam likuiditas antar bank dan mendorong pertumbuhan uang beredar yang stabil.

Zhong juga menerangkan bahwa pertengahan tahun dan kuartal keempat kemungkinan menjadi kesempatan untuk melakukan pemotongan RRR karena likuiditas antar bank akan ketat dan sejumlah besar pinjaman MLF akan jatuh tempo.

Bank sentral juga bisa lebih mengandalkan alat struktural yang melengkapi kebijakan fiskal untuk mempertahankan pertumbuhan kredit, seperti menyalurkan program untuk mendukung pembiayaan infrastruktur.

Menurut prediksinya, inflasi inti kemungkinan akan terkendali tahun ini karena neraca rumah tangga telah rusak dan akan membutuhkan waktu baginya untuk tersedia dan mampu berbelanja. Zhong juga memperkirakan inflasi untuk setahun penuh menjadi 1,7%.

Pasar properti yang lemah akan membantu menjaga kestabilan sewa, dan pasokan tenaga kerja masih melebihi permintaan.

(bbn/wdh)