"Kebangkitan kembali smartphone Huawei setelah tiga tahun dipaksa bungkam cukup untuk membuktikan bahwa penindasan ekstrem AS telah gagal," kata editorial di media tersebut.
"Ini juga berfungsi sebagai mikrokosmos dari perang teknologi AS-China, mencerminkan seluruh proses dan meramalkan hasil akhir."
Peluncuran ponsel Huawei ini oleh banyak orang di China dianggap sengaja dipilih bertepatan dengan kunjungan oleh Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo, yang departemennya adalah pusat dari pelaksanaan sanksi AS terhadap China.
Di Weibo, sebuah akun yang berafiliasi dengan stasiun TV negara memposting foto Raimondo dengan watermark yang mengatakan foto itu diambil dengan Mate 60 Pro Huawei. Topik ini menjadi viral di kalangan netizen China dan ditonton lebih dari 200 juta.
"Sentimen ini menunjukkan betapa suksesnya pemerintah China dalam memobilisasi penduduknya untuk mendukung kebijakan tegasnya terhadap Barat," kata Yinan He, seorang associate professor hubungan internasional di Universitas Lehigh.
--Dengan asistensi Colum Murphy.
(bbn)
