Logo Bloomberg Technoz

Krisis Batu Bara Korbankan Industri Kimia di China

News
09 February 2023 10:47

Truk pengangkut batu bara (Dok Freepik)
Truk pengangkut batu bara (Dok Freepik)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Di tengah moderasi tren harga komoditas mineral, krisis batu bara di China menelan korban baru di industri kimia. 

Teranyar, Inner Mongolia Yitai Coal Co. pada Rabu (09/02/2023) menyatakan akan menangguhkan pembangunan pabrik pengolahan batu bara ke bahan kimia (coal-to-chemicals) senilai 16 miliar yuan (Rp 36 triliun) di Xinjiang utara yang dekat perbatasan dengan Kazakhstan. Rencana tersebut menelan biaya 2,8 miliar yuan. 

Harga batu bara yang cenderung tinggi telah meningkatkan ongkos operasi pabrikan, sedangkan pasar minyak yang bergejolak dan masalah perpajakan yang tidak pasti juga menimbulkan pertanyaan tentang profitabilitas industri.

Yitai saat ini sedang dalam pengajuan pencatatan di bursa saham Hong Kong, sedangkan saham mereka yang tercatat di China daratan terkoreksi hampir 10% sebelum perusahaan berhasil memangkas kerugian.

Ilustrasi Batu Bara (Sumber: Bloomberg)

Sekadar catatan, biaya pembelian batu bara melonjak di China pada akhir 2021 akibat surutnya pasok bahan bakar. Hal tersebut berimbas langsung terhadap krisis elektrifikasi yang melumpuhkan ekonomi Negeri Panda.