Logo Bloomberg Technoz

Konversi Pertalite ke Pertamax Green 92 Dinilai Tak Urgen

Sultan Ibnu Affan
31 August 2023 16:10

Seorang pengendara mengisi bahan bakar di pom bensin. (Alessio Paduano/Bloomberg)
Seorang pengendara mengisi bahan bakar di pom bensin. (Alessio Paduano/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Usulan Pertamina untuk mengonversi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite menjadi bensin bauran bioetanol 7% (E7) Pertamax Green 92 dinilai tidak memiliki urgensi.

Direktur Eksekutif Energy Watch Daymas Arangga Radiandra mengatakan konversi Pertalite tersebut akan menjadi kian pelik jika subsidinya turut dialihkan ke Pertamax Green 92, sebagaimana diusulkan oleh Pertamina. 

“Saat ini kami belum melihat urgensi penghapusan Pertalite dan mengalihkan subsidinya ke Pertamax Green 92 karena beberapa hal. Pertama, nilai keekonomian Pertamax yang lebih tinggi daripada Pertalite berpotensi menambah beban subsidi energi negara,” tuturnya saat dihubungi, Kamis (31/8/2023).

Kedua, jenis penggunaan mesin kendaraan bermotor di Indonesia –yaitu sepeda motor di bawah 150 cc dan mobil di bawah 1.500 cc– masih didominasi mesin berkompresi rendah. Dengan demikian, Daymas menilai, penggunaan BBM dengan oktan tinggi tidak akan optimal.

Menurutnya, Pertamina memerlukan kajian dan pengujian yang sangat panjang untuk penggunaan bahan bakar bauran bioetanol. “Sama seperti biodiesel yang awalnya [baurannya ke solar hanya] 2,5%, sekarang sudah 35% menuju 40% setelah 15 tahun lebih.”