Berdasarkan penelusuran Bloomberg Technoz, tercatat setidaknya ada 100 obligasi korporasi berdenominasi rupiah yang jatuh tempo tahun ini dengan nilai besar didominasi perbankan dan BUMN.
Total nilai outstanding obligasi milik korporasi berdenominasi rupiah yang jatuh tempo dalam waktu dekat sampai akhir 2023 adalah sekitar Rp 43,41 triliun.
Beberapa di antara adalah obligasi yang diterbitkan PT Pupuk Indonesia Holding Company senilai Rp1,15 triliun, memiliki kupon 7% dan jatuh tempo minggu depan.
Lalu, obligasi Rp3 triliun milik PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang jatuh tempo 21 September dan memberi kupon 8,5%. Bank Mandiri juga memiliki obligasi berkupon 8,5% yang jatuh tempo pada 30 September senilai Rp1,5 triliun.
Ada juga obligasi senilai Rp1,1 triliun berkupon 7,9% milik PT Jasa Marga Tbk (JSMR) yang jatuh tempo 8 September. Disusul obligasi berkupon 5,5% milik PT Merdeka Gold Copper Tbk (MDKA) yang jatuh tempo pada hari yang sama senilai Rp1,47 triliun.
Kemudian obligasi jatuh tempo senilai Rp900,5 miliar milik PT Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten Tbk (BJBR) disusul obligasi PT Pegadaian Persero senilai Rp1,25 triliun, dengan kupon 6,45% dan jatuh tempo 22 September.
Sementara pada Oktober, obligasi senilai Rp2 triliun milik PT Lontar Papyrus Pulp& Paper dengan kupon 11%. Perusahaan kertas lain PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) juga memiliki dua obligasi jatuh tempo tahun ini masing-masing sebesar Rp2.47 triliun dengan kupon 10%, maturity date Desember nanti dan senilai Rp904,51 miliar jatuh tempo Oktober.
Disusul obligasi Rp1 triliun milik PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dengan kupon 9,25% yang jatuh tempo November nanti. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga menanggung utang jatuh tempo pada Desember senilai Rp1 triliun, dan obligasi PT Sarana Multi Infrastruktur Persero senilai Rp2,22 triliun. Kemudian, obligasi Rp2 triliun PT Lontar Papyrus Pulp& Paper dengan kupon 11% dan maturity date Oktober 2023.
Utang BUMN Karya
Di antara nama-nama korporasi itu, tercantum juga BUMN karya yang memiliki utang jatuh tempo di mana ada yang telah melewati maturity date dan kini tengah dalam proses penyelesaian restrukturisasi dengan debitur.
Obligasi jatuh tempo Juni lalu milik PT Waskita Karya Tbk senilai Rp2,8 triliun dan senilai Rp135,5 miliar, lalu ada senilai Rp854,75 miliar jatuh tempo pada September, ketiganya masuk dalam Master Restructuring Agreement (MRA).
Sementara PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mencatat total utang dari dua seri obligasi yang jatuh tempo pada Desember senilai Rp515 miliar. Sedangkan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) memiliki utang jatuh tempo pada November nanti senilai Rp276 miliar.
Opsi Pelunasan
Salah satu emiten dengan beban utang jatuh tempo lebih dari Rp3 triliun tahun ini, Bank Mandiri, memastikan telah menyiapkan dana untuk melunasi obligasi.
Dalam Keterbukaan Informasi di Bursa Efek Indonesia kemarin, Bank Mandiri menyatakan, telah menyiapkan dana pembayaran pokok Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap III Tahun 2018 dengan pokok sebesar Rp3 triliun. Obligasi itu jatuh tempo 21 September.
Belum ada informasi lebih lanjut untuk pelunasan obligasi kedua senilai Rp1,5 triliun yang jatuh tempo 30 September.
(rui/aji)