Sejumlah saham-saham sektor kesehatan yang menjadi pendorong pelemahan IHSG ialah, PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED) yang drop 8,04%, saham PT Penta Valent Tbk (PEVE) yang terkoreksi 7,01% dan saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) turun 4,05%.
Kinerja bursa di Asia siang hari ini bergerak bervariasi. Indeks Nikkei 225 naik 1,08%, indeks Strait Times Singapore menguat 0,51%, indeks Shanghai terdepresiasi 0,61%, indeks Kospi drop 0,32% dan indeks Hang Seng Hong Kong terkontraksi 0,28%.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, indeks produksi industri Jepang turun lebih dalam dari perkiraan pada Juli karena aktivitas ekonomi yang melambat di beberapa pasar luar negeri yang menekan permintaan.
Menurut data Kementerian Industri Jepang yang dirilis pada Kamis (31/8/2023) waktu setempat, output pabrik menurun 2% dari bulan Juni. Penurunan ini lebih besar dari perkiraan ekonom yaitu turun 1,4%. Ekspor Jepang turun untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun, dengan penurunan tajam dalam pengiriman peralatan dan komponen pembuatan cip mengimbangi lonjakan permintaan untuk mobil. Ekspor ke China, mitra dagang terbesar Jepang, turun sebesar 13,4%, penurunan terbesar sejak Januari.
Adapun Jepang mulai merasakan dampak dari perlambatan ekonomi China, serta risiko deflasi di sana, ditambahlagi dengan kebijakan moneter yang semakin ketat di Amerika Serikat dan kawasan Eropa.
Aktivitas manufaktur China masih lemah hingga data terbaru pada Juli dan Agustus, yang memicu seruan agar pemerintah Presiden Xi Jinping mengambil langkah konkret untuk merangsang ekonomi terbesar kedua di dunia ini.
Menurut Biro Statistik Nasional China, Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) manufaktur resmi negara tersebut hanya naik sedikit menjadi 49,7 pada Agustus, sebuah peningkatan dari 49,3 pada Juli dan lebih baik dari perkiraan median 49,2 dalam survei Bloomberg.
Indikator non-Manufaktur, yang mencakup aktivitas di sektor konstruksi dan jasa, turun menjadi 51, di bawah perkiraan sebelumnya yang sebesar 51,2. Sebagai gambaran, angka 50 memisahkan ekspansi dari kontraksi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Para produsen utama di China tengah kesulitan selama berbulan-bulan karena permintaan global yang menurun dan belanja domestik yang lesu. Deflasi juga menekan margin atas keuntungan industri, dengan data pada Minggu lalu yang menunjukkan kontraksi 6,7% pada kinerja Juli.
(fad)