Logo Bloomberg Technoz

Menebak Arah Suku Bunga Acuan Bank Sentral Dunia di 2023

Hidayat Setiaji
09 January 2023 14:41

Gubernur BI Perry Warjiyo (bi.go.id)
Gubernur BI Perry Warjiyo (bi.go.id)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank sentral di seluruh dunia diperkirakan masih 'berperang' dengan inflasi pada 2023. Akibatnya, suku bunga acuan kemungkinan masih akan naik, belum mencapai puncak. Namun pada saatnya, laju kenaikan suku bunga bisa berhenti dan bahkan bergerak sebaliknya.

Pada 2022, inflasi di berbagai negara mencapai titik tertinggi dalam 40 tahun terakhir yang membuat bank sentral menaikkan suku bunga acuan. Ketua Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve/The Fed Jerome Powell dan Presiden Bank Sentral Uni Eropa (ECB) Christine Lagarde adalah beberapa petinggi bank sentral yang sudah bersiap akan kembali mengetatkan suku bunga kebijakan pada awal tahun ini.

Bloomberg memperkirakan arah suku bunga acuan di 21 negara. Dari jumlah tersebut, 10 di antaranya diperkirakan menaikkan suku bunga, sembilan menurunkan, dan dua menahan.

The Federal Reserve / The Fed (Ting Shen/Bloomberg)

Dengan demikian, Bloomberg Economics memperkirakan suku bunga global akan memuncak di angka 6% pada kuartal III-2023, kemudian bergerak turun ke 5,8% pada akhir 2023. Ini akan menjadi rekor tertinggi sejak 2001.

Proyeksi suku bunga kebijakan 2023

Namun hal yang patut dicermati adalah kemungkinan adanya keberagaman kebijakan setelah 2022 yang relatif seragam, kecuali Jepang dan China. China bahkan sepertinya akan kembali menurunkan suku bunga tahun ini, seperti halnya Kanada, Rusia, dan Brasil.