Output diperkirakan akan meningkat dalam dua bulan ke depan, dengan kementerian memperkirakan kenaikan bulan ke bulan sebesar 2,6% dan 2,4% pada bulan Agustus dan September secara berturut-turut.
Laporan lain menunjukkan bahwa penjualan ritel Jepang meningkat 2,1% pada Juli dari Juni, mengalahkan perkiraan kenaikan sebesar 0,8%. Penjualan meningkat 6,8% dari tahun sebelumnya, juga melampaui perkiraan.
Ekonomi Jepang membutuhkan permintaan eksternal yang kuat untuk mendorong pemulihan pasca-pandemi karena konsumsi domestik tetap tidak merata dan inflasi lebih cepat dari pertumbuhan upah.
Jepang mulai merasakan dampak dari perlambatan ekonomi China, serta risiko deflasi di sana, dikombinasikan dengan kebijakan moneter yang semakin ketat di AS dan Eropa.
(bbn)