Yoshiaki Nohara - Bloomberg News

Bloomberg, Produksi industri Jepang turun lebih dalam dari perkiraan pada Juli karena aktivitas ekonomi yang melambat di beberapa pasar luar negeri yang menekan permintaan, sementara penjualan ritel melampaui perkiraan. 

Menurut data Kementerian Industri Jepang yang dirilis pada Kamis (31/08/2023), output pabrik menurun 2% dari bulan Juni. Penurunan ini lebih besar dari perkiraan ekonom yaitu turun 1,4%. Mesin pabrik dan komponen elektronik termasuk di antara faktor-faktor utama yang menekan output keseluruhan.

Tanda-tanda pelemahan ini menunjukkan bahwa permintaan eksternal yang telah mendorong pertumbuhan Jepang di kuartal kedua mungkin mulai surut. Pada bulan Juli, ekspor Jepang turun untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun, dengan penurunan tajam dalam pengiriman peralatan dan komponen pembuatan cip mengimbangi lonjakan permintaan untuk mobil. Ekspor ke China, mitra dagang terbesar Jepang, turun sebesar 13,4%, penurunan terbesar sejak Januari.

"Ke depannya, produksi kemungkinan akan tetap di sekitar level Juli pada bulan Agustus. Kenaikan pasokan cip kemungkinan akan terus mendukung output mobil, tetapi perlambatan di pasar luar negeri kemungkinan akan memberi tekanan pada ekspor—hambatan untuk sektor manufaktur," kata Taro Kimura, ekonom Bloomberg.