Logo Bloomberg Technoz

Pertamina sebelumnya telah memperkenalkan Pertamax Green 95 secara terbatas tiga pekan lalu. Dibanderol seharga Rp13.500/liter, BBM tersebut merupakan bauran antara Pertamax dengan bioetanol 8% yang diklaim menaikkan RON Pertamax dari 92 menjadi 95.

Peluncuran terbatas Pertamax Green 95 di Surabaya dan Jakarta, kata Nicke, dilatarbelakangi oleh keinginan perseroan untuk mendukung target pemerintah mencapai emisi nol karbon pada 2060.

“Lalu, kita gunakan apa yang ada untuk mencampur dan menghasilkan Pertamax Green 95. [Untuk saat ini] bisanya hanya di 17 SPBU di Surabaya dan Jakarta. Kita mulai dahulu, dengan apa yang ada, dengan infrastruktur yang ada,” ujarnya.

Adapun, Nicke menyebut pangsa pasar dari uji coba Pertamax Green 95 adalah kalangan masyarakat yang memang memiliki perhatian khusus terhadap energi hijau, seperti kelas profesional muda.

“[Bioetanol] ini meningkatkan RON dari Pertamax dari 92 menjadi 95, dengan mencampur dengan bioenergi. Jadi bagus juga karena bisa menurunkan emisi. Kami sudah mulai melakukan soft launching, responsnya cukup bagus. Oleh karena itu kami confidence. Jadi ini yang kami lakukan, dengan benchmarking yang sesuai dengan kompetitor [bensin] RON 95, tetapi bahan bakar kami green.

Tahun depan, Nicke mengatakan Pertamina hanya akan menjual tiga jenama bensin ramah lingkungan dengan oktan tinggi, yaitu Pertamax Turbo RON 98, Pertamax Green 92, dan Pertamax Green 95.

Pergantian tersebut, kata Nicke, juga sebagai respons aturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yang memandatkan RON bahan bakar yang bisa dijual di Indonesia minimum sebesar 91.

Untuk diketahui, Standar emisi Euro 4 diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 20/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O.

Adapun, spesifikasi BBM dengan standar Euro 4 adalah memiliki oktan minimal 91, bebas timbal, dan kandungan sulfur maksimal 50 ppm. Meski mendekati standar tersebut, Pertamax dikatakan belum sesuai lantaran kandungan sulfurnya masih 500 ppm. Adapun, jenis BBM Pertamina saat ini yang diklaim sudah sesuai standar tersebut adalah Pertamax Turbo.

(wdh)

No more pages