Rata-rata dari dua ukuran tersebut naik 1,3%, tertinggi dalam hampir satu tahun.
Didukung oleh kekuatan pasar tenaga kerja yang berkelanjutan dan konsumen yang tangguh, ekonomi AS terus bergerak maju. Secara umum, para analis memperkirakan pertumbuhan akan lebih cepat di triwulan ketiga berkat peningkatan pengeluaran konsumen.
Meskipun kekuatan tersebut membuat banyak analis menunda atau bahkan membatalkan prediksi mereka soal resesi, akselerasi berkelanjutan dalam aktivitas ekonomi bisa memaksa bank sentral AS The Federal Reserve untuk lebih agresif membatasi laju inflasi.
Laba Perusahaan
Laporan ini juga mencakup estimasi pertama pemerintah mengenai laba perusahaan di kuartal tersebut yang turun 0,4% pada periode April hingga Juni, yang mencerminkan penurunan di perusahaan-perusahaan keuangan. Dibandingkan tahun sebelumnya, laba turun 6,5%.
Laba setelah pajak sebagai bagian dari nilai tambah bruto untuk perusahaan non-keuangan naik di triwulan kedua menjadi 14,3% dari 13,8%.
Sementara itu, indikator inflasi utama yang diawasi erat oleh The Fed direvisi turun. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, kecuali makanan dan energi, naik pada laju 3,7% di triwulan kedua, laju terlambat dalam lebih dari dua tahun.
Angka terpisah pada Rabu menunjukkan defisit perdagangan barang AS pada Juli melebar, sementara inventaris ritel naik lebih sedikit dibandingkan bulan sebelumnya.
(bbn)