Dalam kesempatan itu, Pertamina juga mengungkapkan peluang kehadiran mitra baru di Blok Masela.
"Tidak menutup kemungkinan ada pihak lain yang masuk untuk melengkapi kompetensi blok ini. Ini karena dari sisi teknis cukup complicated ya," ujar Nicke.
Terkait dengan ambisi pemerintah untuk Blok Masela beroperasi pada 2029, Nicke menyebut saat ini konsorsium Blok Masela menyegerakan finalisasi rencana pembangunan (Plan of Development/PoD).
Seperti diketahui, PT Pertamina dan Petronas resmi mengambil alih 35% saham hak partisipasi proyek LNG Blok Masela milik Shell. Divestasi hak partisipasi itu diresmikan melalui seremoni penandatanganan perjanjian jual beli saham atau sales and purchase agreement (SPA) antara Pertamina, Petronas, dan NBD Asia Pacific Shell.
(ain)