China telah berulang kali membantah tuduhan pelanggaran hak asasi manusia terhadap minoritas Uyghur tersebut.
AS, mitra dekat keamanan Australia, melarang penggunaan teknologi China pada November 2022 lalu. Saat itu, Hikvision membantah produknya menimbulkan ancaman terhadap keamanan nasional. Dahua pun membuat pernyataan serupa.
Sejak pemilu Australia pada bulan Mei, hubungan antara Canberra dan Beijing terus membaik setelah bertahun-tahun mengalami ketegangan diplomatik. Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan pada Kamis (09/02/2023) bahwa dia tidak menghkawatirkan reaksi China apabila Australia memutuskan untuk mencopot alat itu.
Marles pun mengatakan kepada ABC bahwa dia tidak ingin melebih-lebihkan risiko dari alat China tersebut, “Kami hanya ingin memastikan fasilitas kami benar-benar aman,” ujarnya.
Wawancara dengan ABC ini dilakukan setelah senator oposisi Australia James Paterson merilis rincian audit yang menemukan penggunaan peralatan pengawasan Hikvision dan Dahua di lebih dari 250 lokasi pemerintah di seluruh negeri.
(bbn)