Logo Bloomberg Technoz

Prabowo Tersandera Koalisi Gemuk

Pramesti Regita Cindy
30 August 2023 16:30

Prabowo Subianto dan Erick Thohir bersama Jokowi dan Iriana Jokowi (Sumber: Kemhan RI)
Prabowo Subianto dan Erick Thohir bersama Jokowi dan Iriana Jokowi (Sumber: Kemhan RI)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Makin ajeknya koalisi pendukung bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto dengan 4 partai politik ditandai perubahan nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju. Nama yang identik dengan kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) diakui Prabowo terinspirasi dari sang Presiden. Koalisi ini jelas ingin melanjutkan visi pemerintahan Jokowi.

Lalu babak berikutnya adalah menentukan calon wakil presiden (cawapres) untuk Prabowo. Ditengarai hal ini makin tak mudah lantaran postur koalisi yang gemuk. Pula ada nama-nama figur politik di dalamnya di luar kader 4 partai tersebut. Prabowo sempat berseloroh beberapa waktu lalu seandainya dia bisa memiliki 4 cawapres. Dia mengakui memilih calon pendamping politiknya bukan perkara mudah. Lantas dalam waktu yang cukup singkat, bagaimana prospek konsensus koalisi ini menentukan cawapres.

"Mencari wapres tidaklah ringan. Bisa tidak wakil presidennya empat orang karena banyak orang hebat," kata Prabowo Subianto saat hadir di acara HUT PAN di Jakarta pada Senin (28/8/2023).

Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat mengatakan, memang peta koalisi akan lebih rumit jika isinya lebih banyak. Artinya, lebih banyak kepala yang harus diperhitungkan dan dikompromikan. Diketahui Koalisi Indonesia Maju terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, PKB dan PAN. Selain itu Prabowo juga didukung oleh PBB dan PSI sebagai partai di luar parlemen. 

Deklarasi dukungan Golkar dan PAN untuk Prabowo Subianto sebagai capres 2024 (Dok. Tim Media Prabowo)

Menurut dia, dalam tiga bulan ini koalisi tersebut memang harus menemukan titik temu dan kriteria bersama menentukan sosok cawapres. Jangan sampai terpecah lagi sebelum pendaftaran capres-cawapres ke KPU pada Oktober-November 2023 mendatang.