Kementrian juga akan memanggil klub-klub liga sepak bola profesional untuk meninnjau dan memperbarui protokol guna mencegah pelecehan di tempat kerja.
Penyelidikan yang dilakukan Kementrian berawal dari kasus Kepala Asosiasi Sepak Bola Spanyol, Luis Rubiales, telah memicu kemarahan global dengan mencium seorang pemain wanita secara paksa di siaran langsung TV saat perayaan kemenangan di final Piala Dunia Wanita di Sydney, Australia pada 20 Agustus lalu.
Rubiales membela diri ciuman yang dia lakukan bersifat sukarela dan menolak untuk mengundurkan diri, yang juga mengakibatkan seluruh tim sepak bola wanita Spanyol menolak bermain sebagai bentuk protes. Mantan pemain berusia 46 tahun itu juga kehilangan dukungan dari asosiasi yang dipimpinnya dan telah ditangguhkan dari jabatannya selama 90 hari oleh FIFA, badan pengatur sepak bola dunia.
Popularitas sepak bola wanita meningkat dalam beberapa waktu terakhir, tetapi gaji para pemainnya relatif rendah. Banyak tim mendorong otoritas sepak bola untuk melakukan upaya untuk meningkatkan gaji para pemain.
Upah minimum pekerja menjadi salah satu pencapaian Diaz selama menjabat. Pada awal tahun ini, pemerintah menyetujui kenaikan 8%, menjadi 1.080 euro (Rp17,8 juta) per bulan, kenaikan keempat yang disetujui sejak tahun 2020. Diaz diketahui seorang buruh serikat dan anggota Partai Komunis juga memimpin koalisi Sumar yang terdiri dari kelompok-kelompok sayap kiri yang menjadi kekuatan keempat di Parlemen Spanyol.
Diaz mempertanyakan gaji minimum pemain wanita ditetapkan sebesar 16.000 euro (Rp264 juta) per musim, sedangkan gaji pemain pria ditetapkan sebesar 180.000 euro (Rp2,9 miliar). Pada hari Senin, dirinya bertemu dengan FUTPRO, serikat utama untuk pemain wanita Spanyol. Presiden FUTPRO, Amanda Gutierrez mengatakan negoisasi gaji terhenti dengan para klub-klub karena mereka tidak ada uang untuk menaikkan gaji.
Sebagian besar pemain di tim nasional Spanyol yang bermain di liga domestik dalam musim pertamanya sebagai olahraga profesional bentrok dengan sponsor mereka, Finetwork. Liga F- liga wanita- sedang meninjau opsi mereka dengan pengacara setelah perusahaan telekomunikasi tersebut mengatakan pada akhir musim tidak akan membayar karena tidak menandatangani kontrak. Liga juga mengatakan bahwa mereka telah menandatangani kontrak tiga musim senilai 15 juta euro, termasuk 4 juta euro hanya untuk musim pertama.
(bbn)